ASARPUA.com – Abu vulkanik dari erupsi gunung Sinabung di Kecamatan Naman Teran Karo tidak saja terdampak terhadap tanaman warga tetapi juga dapat beresiko terhadap keseharan warga terutama mengganggu saluran pernapasan.
Paparan abu vulkanik Sinabung sangat berimbas kepada perekonomian masyarakat yang berdomisili dibawah lereng Sinabung. Semisal 271 Kepala Keluarga (KK) desa Ndeskati, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumut diperkirakan akan mengalami kerugian.
Kepala Desa, Ndeskati, Rahmat Sitepu menyahuti keluhan warganya kemudian menyampaikan kepada anggota DPRD Imanuel Sembiring, ST saat mengunjungi kawasan desa itu untuk memantau situasi pasca letusan Gunung Api Sinabung, Senin (10/08/2020).

Menurut kepala desa Ndeskati, Rahmat Sitepu ,usai menerima bantuan berupa masker dari anggota dewan daerah pemilihan Karo IV itu, ia lebih melabuhkan pemikirannya terkait kondisi pertanian yang saat ini mendera ekonomi desa yang dihuni 830 jiwa ini.
“Sebagian besar warga yang tinggal di desa ini dan bahkan mayoritas berpenghasilan bertani, akibat semburan abu sinabung kemarin (Sabtu) dan hari ini juga, kondisi ekonomi kami semakin tak karuan,” ungkapnya.
Apalagi, sambung Sitepu, petani disini rata-rata bercocok tanam dengan tanaman muda (sayur-mayur) yang sensitif dengan iklim ditambah tekanan abu vulkanik gunung sinabung otomatis 100 persen tanpa harapan lagi.
“Akibat dampak abu Sinabung yang mencapai ketebalan hingga 0,5 Cm, kami para petani berharap melalui bapak anggota dewan yang hadir saat ini dapat menyampaikan keluh kesah kami kepada Pemerintah, khususnya Pemda Karo ini,” imbuh Kepala Desa.
Terkait tebaran debu vulkanik Sinabung, meski belum ada sentuhan dari pemda, pihaknya telah melakukan penyiraman secara mandiri dengan warga untuk mengurangi paparan debu yang menyelimuti hampir disetiap sisi desa.
Didepan warga desa Ndeskati, anggota DPRD Karo, Fraksi Partai Nasdem,Imanuel Sembiring, ini langsung menginformasikan kondisi desa itu kepada pihak BPBD, meminta untuk bertindak cepat untuk penanganan pembersihan desa dengan penyemprotan.
Imanuel Sembiring, ST menjelaskan, selain menanggapi penyampaian kondisi warga desa Ndeskati akibat erupsi Sinabung, sebelumnya, di beberapa desa lainnya sudah menjadi PR baginya, mengingat disituasi bencana, terlebih di kawasan daerah pemilihannya menjadi bagian tanggung jawab yang harus diselesaikan.
Di awal letusan gunung sinabung Sabtu, 8 Agustus 2020 kemarin, Imanuel Sembiring langsung turun kelapangan untuk melihat kesigapan Pemda Karo yang ditangani langsung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo untuk melalukan pembersihan abu diseputaran Kecamatan Naman Teran. Disamping itu, dirinya juga menyerahkan sejumlah masker kepada warga terdampak.
“Meskipun itu tidak secara merata kita berharap tidak ada desa yg terabaikan yang terdampak erupsi sinabung,” katanya.
Bahkan, akunya, untuk beberapa desa, seperti Naman Teran, Gong Pinto, Sukatepu, Ndeskati, dan kemudian desa Kutambelin ia berusaha kuat dengan menjalin komunikasi terkait dampak dan ancaman erupsi Gunung Sinabung di seputaran Kecamatan Naman Teran.
“Kita berusaha tidak ada yg terlupakan,” tandas anggota dewan yg kesehariannya selalu bersentuhan dengan masyarakat dan akrab dengan gaya cowboy ini. (asarpua)
Penulis : Johni Sembiring.

