ASARPUA.com – Labuhanbatu – Perkemahan Pramuka di Kabupaten Labuhanbatu diterjang badai angin kencang dan hujan deras, Rabu (30/10/2024) malam. Angin kencang bahkan menyebabkan dahan pohon tumbang hingga menimpa kemah peserta, mengakibatkan 2 anak sekolah dasar (SD) meninggal dunia dan 16 korban lainnya menderita luka-luka.
Peristiwa itu menyita perhatian Pjs Bupati Labuhanbatu, H Faisal Arif Nasution, yang meninjau langsung lokasi perkemahan di Madrasah Al-Ittihad, Desa N-4 Aeknabara, Kecamatan Bilah Hulu, Kamis (31/10/2024).
Di hadapan Camat Bilah Hulu M Kamisdan Ritonga, Kades N-4 Robbi Zulpandi, ketua panitia perkemahan Zunaidi Sipahutar, Kamabigus 04.045-04.046 Perguruan Al-Ittihad Aeknabara, Karyadi SPd, Pjs Bupati dengan tegas membubarkan perkemahan Pramuka Kompas 7 yang digelar di Desa N-4 tersebut.
“Saya tegaskan tak adalagi kegiatan perkemahan di sini. Semua peserta harus sudah pulang ke rumah masing-masing dan tak ada lagi yang berada di lokasi ini, termasuk para pedagang. Tempat ini harus sudah kosong,” tegas Pjs Bupati.
Sebelumnya Pjs Bupati mengatakan, kedatangannya bersama Forkopimda, seperti Kapolres AKBP Bernhard Malau, Dandim 0209/LB Letkol Inf Yudy Ardiyan Saputro, Ketua sementara DPRD Labuhanbatu HM Arsyad Rangkuti, untuk melihat situasi terkini usai kejadian naas yang terjadi tadi malam, yang mana salah satu pohon tumbang tersebut menimpa salah satu perkemahan dari anak pramuka.
“Akibat kejadian tersebut, berdasarkan data yang kami terima ada 2 korban anak Pramuka meninggal dunia dan 16 orang mengalami luka-luka dan sekarang masih berada di rumah sakit. Jadi total korban seluruhnya ada 18 orang,” kata Pjs Bupati.
Faisal mengajak semua pihak mendoakan keluarga duka yang terkena musibah ini agar sabar dan tabah, serta korban yang dirawat semoga cepat sembuh dan diberi kesehatan.
“Hindari tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya bahaya atau bencana, seperti pohon besar, sungai dan perbukitan, karena cuaca sangat ekstrem saat ini,” imbaunya.
Dua korban meninggal dunia, Bebi Aprilian Simatupang (11) dan Muhammad Firza (11), murid kelas V SD Negeri 25 Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu. Bebi Aprilian disebut meninggal di tempat kejadian dan temannya, Firja, meninggal pada Kamis (31/10/224) dini hari, saat perawatan medis di RSUD Rantauprapat setelah dirujuk dari RS Sri Pamela Aeknabara.
Jenazah kedua korban telah diserahkan kepada keluarga di rumah duka, Desa Perkebunan Bilah Platindo, Kecamatan Bilah Hilir. Sementara para korban luka-luka masih dirawat intensif di rumah sakit.
Informasi yang dihimpun, perkemahan ini melibatkan Pramuka Penggalang dan Penegak dari berbagai sekolah, dalam rangka HUT ke-7 Gugus Depan Perguruan Al-Ittihad nomor 04.045-04.046, dan perkemahan diadakan di Dusun Pancasila, Desa N-4, Kecamatan Bilah Hulu. Acara pembukaan dijadwalkan pada Kamis 31 Oktober 2024, dan akan berlangsung hingga 3 November 2024.
Sementara itu, Kapolres Labuhanbatu AKBP Bernhard Malau, juga menyampaikan rasa duka mendalam atas kejadian tersebut.
“Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua agar selalu berhati-hati dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum mengadakan kegiatan di luar ruangan, terutama yang melibatkan banyak peserta, apalagi pesertanya anak-anak,” ujarnya.
Bernhard juga menekankan agar setiap panitia penyelenggara kegiatan lebih cermat memahami kondisi cuaca, serta melakukan persiapan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk keselamatan peserta. (Asarpua)
Reporter : Martin Tarigan
