ASARPUA.COM, Medan – Pasar Induk Medan biasa disebut Pasar Induk Lau Cih Medan. Dinamai demikian mungkin karena lokasinya berada di Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan. Dibangun di atas lahan seluas 12 hektar dan bisa menampung sekitar 4.000 pedagang. Menyediakan 820 unit grosir, 320 unit sub grosir dan 60-an unit stand wisata buah. Pasar yang pembangunan awalnya dirancang sebagai pasar terbesar sayur mayur dan buah di Sumatera Utara, sekarang sudah berusia tiga tahun lebih.
Keberadaan Pasar Induk Lau Cih yang notabena berada di wilayah masyarakat Karo semoga mengembalikan masa-masa kejayaan era 60-an hingga 70-an. Karo mutlak sebagai pedagang sayur mayur dan buah buahan di wilayah Kota Medan pada masa itu. Dan sekarang Pasar Induk menjadi sebuah momentum dan peluang untuk kebangkitan itu. Karo sebagai pemangku kebijakan agraris pewaris leluhur petani-petani tangguh.
Lokasinya sangat strategis di tengah hamparan luas ruang terbuka hijau di Selatan Kota Medan. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang menuju Kabupaten Karo. Gerbang utamanya berada di sebelah selatan dan gerbang kedua dari perempatan lampu merah Jl. Jamin Ginting Simpang Selayang hanya berjarak 500 meter ke Pasar Induk.
Sepanjang jalan menuju Pasar Induk kita disambut alam segar hijau rumpun bambu dan pohon karet milik warga di kiri kanan. Pantaslah Pemerintah Kota (Pemko) Medan membangun Pasar Induk diwilayah ini dan menjadikan Pasar Induk Lau Cih Medan menjadi satu-satunya pusat perdagangan sayur mayur dan buah-buahan terbesar di wilayah Sumatera Utara. Transaksi jual beli mulai tengah malam sampai pagi.
Diresmikan pada tanggal 19 Juni 2015 oleh Walikota Medan Dzulmi Eldin Pasar Induk Lau Cih Medan memang memiliki sensasi tersendiri dan memerlukan “energi” lebih bagi Pemko Medan dan para pedagang yang tergabung di dalamnya untuk bisa menjadikannya seperti sekarang ini sekaligus “mendudukkannya” sebagaimana konsep awal.
Tak tanggung tanggung kadang tengah malam Walikota turun menemui para pedagang menyapa dan bersendagurau dengan mereka. Selain ingin melihat kondisi, peninjauan dilakukan untuk memastikan apakah kapasitasnya masih bisa menampung para pedagang yang masih menggelar lapak di Jalan Sutomo termasuk Jalan Perjuangan dan Jalan Rakyat.
Ketika itu, Walikota Medan mengajak seluruh pedagang kaki lima yang masih berjualan di Jalan Sutomo dan sekitarnya, termasuk Jalan Perjuangan dan Jalan Rakyat agar mau pindah ke Pasar Induk Lau Cih Medan. Selain lokasinya benar-benar layak tempat berjualan, juga masih banyak tempat kosong untuk menampung pedagang.
“Saya mengajak seluruh saudara-saudara kita eks pedagang Jalan Sutomo dan sekitarnya agar mau bersama-sama berjualan di Pasar Induk. Mari kita jalin kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama pedagang,” katanya
Pemko Medan melalui PD Pasar akan melakukan sejumlah penataan demi ketenangan dan kenyamanan para pedagang maupun pembeli. Termasuk, menghadirkan terminal tipe A di Pasar Induk, bank, los penjualan ikan dan daging serta sarana pendukung lainnya sehingga Pasar Induk bisa menjadi one stop shopping. Dan saat ini untuk mempersingkat jarak tempuh Pemko Medan juga sudah membuka akses ke Pasar Induk Lau Cih dari Perempatan Jalan Jamin Ginting Lau Cih.
Dalam kesempatan terpisah Dirut PD Pasar Kota Medan Drs Rusdi Sinuraya mengatakan, transaksi jual-beli di Pasar Induk Lau Cih Medan semakin ramai setelah tiga tahun diresmikan oleh Walikota Medan. Dia yakin apabila para pedagang terus bersatu penuh semangat dan bersama-sama menjaga ketertiban, keamanan serta menjalin kekompakan maka Pasar Induk pada saatnya nanti benar-benar menjadi sesuai namanya sebagi induk dari semua pasar yang ada di Kota Medan khususnya buah dan sayur mayur.
Sementara itu, Tengku Indrawansyah Kepala Pasar Induk yang ditemui asarpua.com di kantornya mengungkapkan kapasitas Pasar Induk saat ini lebih dari cukup untuk menampung seluruh pedagang yang masih berjualan di Jalan Sutomo dan sekitarnya. “Sebab, seluruhnya dari total kapasitas Pasar Induk yang terisi pedagang. Sehingga masih muat untuk menampung pedagang dari luar bila hendak berjualan di sin,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Mitra Pedagang Pasar Induk Lau Cih Medan, Rajendra Sitepu biasa disapa Bang Ajen mengatakan secara berangsung-angsur penataan pedagang dan penempatan kios dan grosir sudah mulai tertib dan berjalan dengan baik. Selaku mitra PD Pasar Kota Medan didampingi, Timbul Limbong, Indra Sipayung, Sisca Laura Br Sembiring dan pedagang lainnya mengaku sangat senang atas perhatian Pemko Medan khususnya Walikota Drs HT Dzulmi Eldin dan Wakil Walikota Ir Akhyar Nasution.
Hal ini membuktikan kedua pejabat tinggi Pemko Medan itu peduli dan perhatian dengan pedagang. Atas dasar itulah Bang Ajen mengajak seluruh pedagang untuk menjaga dan merawat Pasar Induk dengan baik dan kompak penuh rasa kekeluargaan sesama pedagang.
“Pasar Induk ini rumah kita, tempat kita semua mencari makan. Untuk itulah mari kita jaga dan selalu kita rawat, terutama kebersihan dan keamanannya sehingga masyarakat pembeli yang datang merasa aman dan nyaman. Jika masyarakat puas dan terlayani dengan baik, pembeli yang datang akan semakin banyak lagi,” urai Bang Ajen.
Apalagi sekarang sudah ada akses jalan baru dibuat oleh Pemko Medan yang membuat jarak tempuh ke Pasar Induk jauh lebih cepat. Bahkan dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari Perempatan Lampu Merah Jalan Jamin Ginting Simpang Selayang. Kita mengucapkan banyak terima kasih kepada Walikota Medan atas dibukanya jalan baru ini, kata Bang Ajen menambahkan. (tania depari)
PETUNJUK
PASAR INDUK LAU CIH MEDAN
Jl. Jamin Ginting, Lau Cih Medan
Kecamatan Medan Tuntungan, Medan – Sumatera Utara
Sekitar 1 Km dari simpang RS Adam Malik Medan
Tidak jauh dari Kebun Binatang Simalingkar B Medan
Sekitar 9 Km dari Lapangan Merdeka Medan (Titik Nol) Kota Medan
Hanya 15 menit berkendara dari Fly Over Jamin Ginting Medan
Sekitar 5 menit dari perempatan lampu merah JL. Jamin Ginting Simpang Selayang Medan