ASARPUA.COM – Medan – Masalah banjir yang menerpa Kota Medan, Sabtu (15/09/2018) dan Minggu (16/09/2018), mendapat perhatian serius Gubsu Edy Rahmayadi, Walikota Medan Dzulmi Eldin dan Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan bersinergi mengatasi banjir akibat meluapnya Sungai Babura. Ketiganya meninjau kawasan terparah di Sungai Babura di Gg Sarman dan Gg Mandor, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang, Selasa (18/2018). Pasalnya, ketinggian air kala itu mencapai atap rumah warga.
Dari hasil peninjauan yang dilakukan, kondisi Sungai Babura cukup memprihatikan karena mengalami pendangkalan dan penyempitan. Akibatnya ketika intensitas hujan tinggi disertai limpahan air dari gunung, Sungai Babura tak mampu menampung debit air sehingga terjadi back water dan merendam rumah warga.
Usai peninjauan, Gubsu, Walikota dan Bupati Deli Serdang telah ditunggu warga di halaman Kantor Lurah Beringin. Sambil terus berdiri, ketiga pejabat tersebut mendengarkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Selain pemintaan dibangun bronjong untuk mengatasi banjir, warga juga minta persoalan tersendatnya distribusi air bersih dari PDAM Tirtanadi juga diatasi karena sudah tiga bulan mengalaminya.
Dihadapan warga, Gubsu berjanji akan menuntaskan kasus banjir dan air tersendat. Gubsu juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan, terutama dalam sungai maupun parit.
Mengenai akar masalah banjir, tiga akademisi dari universitas berbeda dihadirkan. Rapat diawali dengan pemaparan yang disampaikan ketiga akademisi terkait banjir baik melalui teori maupun kajian yang telah dilakukan. Hasilnya, Sungai Babura harus dinormalisasi disertai dengan pembuatan jalan speksi di kiri dan kanan sungai untuk mobilisasi peralatan jika dilakukan pengerukan.
Perlu kerja sama antar kabupaten/kota untuk mengatasi persoalan luapan air dari sungai. Sebab, alirann Sungai Babura sebelum melintasi Kota Medan, juga melintasi Deli Serdang maupun Tanah Karo. Ditambah lagi, tanggung jawab penanganan sungai, termasuk sungai-sungai di Medan, ada di tangan pemerintah pusat melalui BWS Sumatera II.
Gubsu memutuskan agar dibentuk sebuah tim terpadu guna mengatasi banjir tersebut. Tim yang dibentuk itu melibatkan unsur Pemprovsu, Pemko/Pemkab, BWS Sumatera II dan segenap OPD terkait.
“Sebagai langkah awal, tim kita tugaskan untuk melakukan pemetaan dari hulu Sungai Babura yang berada di kawasan pergunungan Tanah Karo sampai hilir di Belawan. Dari pemetaan yang dilakukan, dapat diketahui langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi banjir tersebut,” kata Gubsu. (as-01)