asarpua.com

Gubsu Minta Kabupaten/Kota Prioritaskan Komoditas Pangan Strategis atasi Inflasi

ASARPUA.com – Medan –  Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengharapkan seluruh kabupaten/kota untuk memprioritaskan komoditas pangan strategis dalam mengatasi inflasi yang terjadi di Sumut. Ke dapan Sumut juga diharapkan dapat menjadi provinsi yang produktif dalam menyelesaikan persoalan pangan.

Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi kepada seluruh walikota/bupati dalam rapat koordinasi provinsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumut melalui video conference di Posko Penanganan Covid-19, Sumut Jalan Sudirman 41 Medan, Selasa (21/07/2020).

Hadir di antaranya Sekretaris Daerah Provinisi Sumut R Sabrina, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Wiwiek Sisto Widayat, Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi, para walikota/bupati, para Kepala OPD provinsi serta seluruh anggota TPID Sumut.

“Masing-masing kabupaten/kota diharapkan menjadikan ini (pangan) prioritas, sehingga ada kerja sama apa yang bisa dilakukan oleh provinsi. Saya mengharapkan ini menjadi raport kita untuk menjadikan provinsi ini menjadi provinsi yang produktif dalam menyelesaikan persoalan pangan ini ke depan,” ucap Edy Rahmayadi.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Wiwiek Sisto Widayat dalam paparanya menjelaskan perekonomian Sumut tercatat tumbuh 4,65% (yoy), jauh di atas Nasional dan Sumatera yang masing-masing tercatat 2,97% (yoy) dan 3,25% (yoy). Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Sumut tertinggi ke-2 setelah Sumsel (4,98% yoy).

“Di era pandemi, realisasi ini masih cukup baik meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (5,21% yoy), sesuai pola historis di awal tahun. Masih baiknya perekonomian Sumut diindikasi karena dampak Covid-19 belum menjalar ke level regional, dimana kasus pertama di Indonesia baru dirasakan pada awal Maret 2020,” jelas Wiwiek.

Disampaikan juga, perkembangan inflasi Sumut terjadi pada Juni mengalami deflasi yang tercatat -0,07% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat inflasi 0,43% (mtm) serta lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi -0,29% (mtm) serta dari Sumatera dan Nasional. “Hingga per Juni 2020 secara akumulasi terhitung sebesar 0,61 ytd sementara tahunan -0,09 yoy,” katanya.

Wiwiek memprediksi inflasi 2020 diprakirakan akan lebih rendah dari tahun 2019 dan berada di bawah sasaran inflasi nasional dengan potensi bias ke bawah seiring dengan daya beli masyarakat yang terbatas akibat Pandemi Covid-19. “Namun demikian, terdapat beberapa risiko yang dapat menimbulkan shock temporer seperti keterlambatan impor luar negeri, kenaikan harga emas, hambatan distribusi domestik, dan penimbunan/belanja berlebihan oleh konsumen,” katanya. (asarpua-01)

Related News

Pemkab Asahan Gelar Ramah Tamah dengan Pejuang Perintis Kemerdekaan

Redaksi

Tim Ekspedisi URal Terpesona Keindahan Danau Toba

Redaksi

Komisi I DPRD Medan Gelar RDP dengan KPU

Redaksi