asarpua.com

Dinas Pertanian Karo Gelar FGD Bersama Pelaku Usaha

ASARPUA.com – Kabanjahe – Dinas Pertanian Kabupaten Karo sukses menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula Dinas Pertanian Karo di Kabanjahe, Selasa (28/05/2019).

FGD kali ini mengambil tema Implementasi Pertanian Low Budget Natural Farming (LBNF ) diikuti para pelaku usaha bidang pertanian, peternakan, petani, Penyuluh Pertanian Lapangan, Penyuluh Swadaya dan petani dari berbagai komoditi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Juga hadir dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Dinas Pertanian Sumatera Utara untuk memadatkat acara diskusi.

FGD merupakan salah satu metode riset kualitatif yang paling populer selain teknik wawancara. Diskusi terfokus untuk membahas masalah tertentu dalam suasana informal.

“FGD kali ini diharapkan dapat mencapai satu kesimpulan untuk mencapai tujuan agar pertanian Karo semakin maju, sekaligus meningkatkan taraf hidup petani itu sendiri. Juga  untuk meminimalisir pencemaran lingkungan,” kata Kadis Pertanian Kabupaten Karo, Sarjana Purba SSTP mengawali acara.

Dinas Pertanian Kabupaten Karo bersama pelaku usaha menggelar FGD di Aula Dinas Pertanian Karo di Kabanjahe, Selasa (28/05/2019).

Acara diskusi dibagi menjadi tiga seasson yaitu pemaparan tentang Zero Budget Natural Farming (ZBNF) sebagaimana hasil kunjungan Bupati Karo dan Kadis Pertanian ke Andhar Pradhes India bersama dengan beberapa kepala daerah sekawasan Danau Toba beberapa waktu lalu.

Acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan masukan dari seluruh peserta. Terakhir dengan menyimpulkan hasi diskusi untuk kelak dapat diterapkan di Tanah Karo. Dan rencananya akan dibuatkan demplot ditiap kecamatan.

Dalam sesi tanya jawab dan memberikan masukan Eri Bina Tarigan mengaku telah menerapkan LBNF dengan metode ZeroWaste. Yaitu, untuk pertanaman bawang daun prei, seledri, daun sop dan kopi serta telah menghasilkam “Metara” (media tanam mata rantai).

Nova Surya Tarigan, Wakil Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian menyampaikan bahwa yang merupakan masalah utama pertanian Karo adalah masalah pemasaran produk organik. Bagaimana dengan resi gudang cooling storage.

“Kami sudah melaksanakan program kopi kambing karo. Dalam 1hektare kopi beternak kambing 20-40 ekor kambing. Limbah kulit buah kopi dan rumput diareal pertanaman kopi jadi pakan. Kotoranya jadi pupuk tanaman kopi,” beber Surya.

Dipertanyan Nova lagi,apakah memungkinkan Dinas Pertanian Karo melakukan demplot kambing kopi karo, sehingga terlaksana produk mix farming.

Dari BPTP Distan Sumut,Siti Maryam Harahap menyampaikan bahwa BPTP memiliki laboratorium tanah. Tanaman tidak dapat membedakan unsur nitrogen dan lainnya dari pupuk sintesis/kimia atau organik. Petani tidak memberikan pupuk sesuai dengan kebutuhan sehingga terjadi penurunan PH tanah/ tingkat keasaman tanah.

“Hal ini bisa diperbaiki dengan pemakaian pupuk organik. BPTP juga memiliki ijin untuk menguji kualitas pupuk organik yang dihasilkan oleh petani, sehingga dapat dikeluarkanrekomendasi layak digunakan sebagai pupuk organik. BPTP siap mendukung dari sisi teknologi zero waste,” jelasnya.

Mendengar penjelasan dari Maryam Harahap salah seorang peserta, Medi Juna mempertanyakan anggaran untuk pengujian dimaksud. “Bagaimana dengan anggaran untuk pengujian kualitas pupuk organik maupun biaya pengujian kadar PH tanah,” tanya Medi Juna.

KP Berastagi Tongkoh menyampaikan bahwa penerapan LBNF harus disusun Standar Operasional Prosedur (SOP). Baik itu mulai penyedian/perlakuan benih/bibit penanaman sampai pengendalian OPT ( organisme pengganggu tanaman).

“Mari data dulu seberapa banyak yang sudah menerapkan pertanian organik atau LBNF. Setelah didata maka dilist komoditi apa yang dibutuhkan konsumen/pasar. Setelah kita dapatkan komoditi unggulan maka kita lakukan demplot. Baik itu dilahan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) ataupun bekerjasama dengan petani. Demplot tersebut didampingi oleh PPL untuk obsorbsi teknolagi yang sudah ada di Kabupaten Karo,” urainya. (as-joh).

Related News

Walikota Sampaikan RPJPD Kota Medan 2025-2045 Dalam Rapat Paripurna

Redaksi

Sumut Tuan Rumah World Rally Championship 2022

Redaksi

Positif Covid -19 di Medan Tinggi, Capai 52 Kasus Perhari

Redaksi