ASARPUA.com – Medan – Sebanyak 3.122 peserta mengikuti ujian Seleksi Mandiri di Universitas Negeri Medan (Unimed) yang digelar hari ini, Selasa (23/07/2019).
Jumlah peserta tersebut terdiri dari Saintek 879 orang, Soshum 1. 744 orang dan Campuran 499 orang. Para peserta ujian seleksi mandiri Unimed akan memerebut 1.634 daya tampung yang disediakan.
Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd bersama Wakil Rektor II Dr Restu MS, Wakil Rektor III Prof Dr Sahat Siagian MPd dan civitas akademik Unimed usai meninjau pelaksanaan ujian seleksi mandiri kepada wartawan mengatakan proses ujian jalur mandiri berlangsung lancar dan tertib.
“Alhamdulillah ujian mandiri tahun ini berjalan lancar, tertib dan kita pastikan 99 persen peserta mengikuti ujian hari ini. Ini jalur terakhir ujian masuk ke Unimed dimana sebelumnya ada seleksi SNMPTN dan SBMPTN,” katanya.
Rektor menambahkan ujian seleksi mandiri pada prinsipnya sama dengan SNMPTN dan SBMPTN, hanya bagaimana mencari mahasiswa yang terbaik.
“Jumlah yang ujian seleksi mandiri bisa saja pesertanya ada juga yang tidak lulus saat SNMPTN dan SBMPTN, ” kata Rektor.
Disinggung prodi favorit, Prof Syawal mengatakan tidak berbeda dengan pilihan di SNMPTN dan SBMPTN. Misalnya untuk MIPA, hampir semua prodinya favorit, di Ekonomi prodi manajemen dan akuntansi.
Terkait uang kuliah dalam jalur Mandiri, Prof Syawal mengatakan dengan UKT yang disesuaikan dengan pendapatan berdasarkan berapa jumlah yang diberikan oleh mahasiswa.
“Yang mengisi berapa jumlahnya adalah mahasiswa sesuai dengan informasi yang diberikan dan diverifikasi oleh Unimed menggunakan formula itulah baru ketemu jumlahnya,” sebut Prof Syawal seraya menambahkan pada level tertinggi sebesar Rp 8 juta. “Paling tinggi UKT per semester untuk jalur Mandiri ini sebesar Rp 8 juta persemester. Tapi jarang orang di level itu. Dan paling terendah bisa jadi 500 ribu rupiah jika berdasarkan kajian penetapan UKT yang akan dipersyaratkan,” bebernya sembari mengatakan pengumuman hasil seleksi mandiri pada 27 Juli 2019 mendatang.
Sementara untuk beasiswa bisa diperoleh pada jalur mandiri. Namun begitu akan dilakukan persyaratan yakni indeks prestasi yang dilakukan di fakultas. Selanjutnya integritas. Hal ini dilakukan jika indeks prestasi sama, maka digunakan variabel lain.
“Mengenai jumlahnya tidak ada quota. Karena semua mahasiswa ikut SNMPTN, SBMPTN dan mandiri adalah reguler, semua sama tidak ada perbedaan dan menyatu semua di ruang kelas. Hanya tim seleksinya beda. Begitu masuk, semua sama, ” tegasnya.
Rektor juga mengapresiasi peserta ujian mandiri yang begitu tertib melaksanakan ujian.
“Mereka ini sudah paham bagaimana caranya jika main-main tentu tidak lulus. Lagian mereka tahu bahwa soal yang diuji tidak ada yang sama satu dengan lainnya,” jelas Prof Syawal.(as-14)