ASARPUA.com – Sergai – Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) terkenal dengan areal perkebunan kelapa sawit yang sangat luas, begitu juga dengan penghasil Crude Palm Oil (CPO) bahan mentah minyak goreng.
Selain penghasil keduanya, Kabupaten Sergai juga penghasil benih unggul yang diakui oleh dunia.
Seperti cambah sawit milik PT.Socfindo Kebun Bangun Bandar Kecamatan Dolok Masihul yang telah diexpor sampai kemanca negara seperti Benua Asia, Amerika Selatan, dan Benua Afrika Timur.
Hal itu disampaikan Bupati Sergai Ir H Soekirman kepada Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Drs H Akmal MSi, Selasa (24/09/2019).
“Terkenalnya hasil komoditi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) itu diketahui, setelah Bupati Sergai Ir H Soekirman melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Negara Zanzibar Tanzania, Afrika, sebagai Pembicara pada Forum Inter Religious Peace Confrence (Konferensi Perdamaian Agama),” kata Akmal.
Disana Soekirman menceritakan bahwa di Benua Afrika pengguna benih sawit asal Kabupaten Sergai adalah Gabon, Sierralone, Nigeria, Cameroon, dan Ivory Coast.
Kemudian itu akan akan dipasarkan hingga ke Benua Afrika Timur seperti di Negara Zanzibar, Tanzania. Sekarang ini tahapannya masih menjajaki perluasan benih sawit tersebut, tutur Bupati Soekirman.
Kesempatan itu, Soekirman melakukan presentasi kepada pengusaha asal Negara Zanzibar, Dr Kahongya Kambale di Zanzibar Beach Resort.
Dengan bermodal katalog benih kelapa sawit, brosur Run Palm Oil 2019 dan Buku Onderneming Van Sergai hasil karya tulis Bupati Soekirman, sebagai dasar mempromosikan hasil produksi Kabupaten Sergai, pembicaraan business meeting pun berjalan dengan sukses.
Usai presentasi, keduanya melakukan dialoq dengan sentuhan semangat pertemanan bisnis ( Business Touch dan Spirit Frienship).
Saat disinggung soal langkah turun tangan langsung, Soekirman menjawab dengan pepatah, ‘sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlalui’.
Walaupun konteksnya berbeda, Peace Conference di Zanzibar mengambil tema kerukunan antar agama, persoalan ekonomi tetap penting dibicarakan, jawab Soekirman.
Soekirman menjelaskan, dalam plenary meeting disimpulkan bahwa radikalisme dan terorisme yang muncul atas nama agama sesungguhnya not only religious reason, but also politic and economy reason.
Banyak penelitian bahwa bahaya radikalisme yang terjadi juga karena alasan ekonomi yang belum sejahtera.
Oleh karena itu, kehadiran Soekirman disini mencoba melihat ragam budaya peserta dan memperkenalkan potensi ekonomi Tanah Bertuah Negeri Beradat dimata dunia, jelasnya.
Setelah menyampaikan penjelasan dari Bupati Ir H Soekirman, Dr. Kahongya Kambale tokoh interreligous Afrika timur sangat anthusias untuk mempelajari masalah kelapa sawit karena tanah di Afrika Timur meliputi Tanzania dan Etiophia dan Zanzibar begitu luas.
Hal serupa juga dengan Roy Kumar pengusaha asal keturunan India ini di Zanzibar menyambut baik tentang potensi benih kelapa sawit Kabupaten Sergai.
Tentunya, dengan sarana komunikasi dan Teknologi Informasi akan lebih mudah menindak lanjuti seandainya terbangun kerjasama antara kedua negara tersebut (Indonesia-Tanzania).
Hasil pembicara executif meeting tersebut, langsung disampaikan oleh Bupati kepada Manajer Usaha kecambah PT Socfindo Kebun Bangun Bandar Ir Indra MSi untuk segera ditindak lanjuti.
Dalam hal itu, Bupati didampingi istri Ny Hj Marliah Soekirman yang juga ketua TP PKK Sergai melakukan studi banding wisata agro di Negara Zanzibar.
Tour pertanian yang dikemas dengan Spice Farm Tour (wisata rempah) langsung mengunjungi Desa Kimbizani yang berjarak12 km arah Timur Stonetown Zanzibar salah satu site yang dilihat disamping banyak site lainnya.
Dari hasil kunjungannya itu, Bupati Soekirman yang juga ketua PERHIPTANI Sumut menyimpulkan, Negara Indonesia, terkhusus Provinsi Sumut adalah tempatnya paket Farming Tour.
“Semua produk yang ada dijual di Negara Zanzibar ada Indonesia, bahkan lebih banyak lagi di Indonesia. “Cuma sayangnya belum kita kemas dalam promosi secara kreatif,” cetus Soekirman.
Menurut Soekirman, bahwa hal ini yang akan dibawa untuk bahan diskusi semua pihak termasuk para pekerja agama, dan organisasi, profesi, serta pemerintah daerah agar bersama-sama menggerakkan potensi agro wisata di Kabupaten Sergai.
Hal itu merupakan sosio teknis dan sosio budaya serta environment kita sangat potensial mendukung gerakan ekonomi desa.
Apalagi sekarang sudah banyak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), tentu dapat menjadi core bisnis yang menguntungkan, tutur Bupati Soekirman, yang disampaikan oleh Kadis Kominfo Sergai Drs Akmal MSi. (as-arifin)