asarpua.com

Sambut Idul Fitri, BI Siapkan Kebutuhan Uang Kartal Rp217,1 T

ASARPUA.com – Medan – Menyambut Idul Fitri 1440 Hijriah, BI memperkirakan kebutuhan uang kartal sebesar Rp217,1 triliun, dengan stok mencapai Rp290 triliun, sehingga lebih dari cukup. Adapun penarikan uang kartal dalam dua hari terakhir terkait dengan penerimaan THR.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan hal itu kepada wartawan di kantornya Jumat (24/05/2019).

Perry menyebut tidak ada Rush Money di Perbankan. Aktivitas transaksi di perbankan normal, bahkan transaksi melalui SKNBI dan RTGS bergerak naik, baik volume maupun nilainya.

Ketika ditanya apakah penggunaan VPN pada HP android aman dalam transaksi perbankan Perry mengatakan sampai saat ini sistem pembayaran lancar dan aman. “Transaksi perbankan dan ekonomi digital masih berjalan lancar dan aman,” tegasnya.

Perry menambahkan perkiraan inflasi berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) hingga minggu keempat Mei 2019 adalah sebesar 0,47 persen (mtm) atau 3,1 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi minggu ketiga Mei 2019 sebesar 0,51 persen (mtm).

“Rendahnya inflasi disebabkan beberapa komoditas mengalami deflasi, seperti beras, sayur, bawang merah; serta turunnya tarif angkutan udara,” jelasnya.

Kondisi tersebut, katanya, berpengaruh ke inflasi sebesar minus (-)0,01 persen. Di sisi lain, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, yaitu cabai merah, bawang putih, daging ayam, dan telur ayam.

Arus Inflow Asing Ke SBN

Perry menyebut total selama tiga hari terakhir arus inflow asing ke SBN sebesar Rp3,6 triliun (nett). terdiri dari Selasa Rp1,5 triliun, Rabu Rp0,3 triliun dan Kamis Rp1,75 triliun. “Harga Saham pada hari ini juga naik,” kata Perry.

Ia menjelaskan kemarin rupiah mengalami penguatan di rentang Rp14.455-Rp14.460 (terhadap dolar AS), dari sebelumnya Rp14.520. Hari ini rupiah juga bergerak menguat dan stabil. Hal ini menunjukkan pasar uang dan valas berjalan normal, serta membaiknya confidence asing dan para pelaku usaha.

9I juga berterima kasih kepada eksportir dan perbankan yang aktif di pasar valas, sehingga mendukung pergerakan nilai tukar yang stabil dan mengalami penguatan.

BI akan terus berada di pasar dan melakukan langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental apabila diperlukan, baik melalui intervensi valas maupun pembelian SBN di pasar sekunder. BI sudah membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp19,47 triliun. (as-red)

Related News

Dirjen Migas Resmikan Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga

Redaksi

Gubsu Terima Dua Peserta Program Indonesia Mengaji

Redaksi

Panglima TNI Wisuda 30 Taruna Asal Sumut

Redaksi