asarpua.com

Ramah Anak, Lapas Rantauprapat Sediakan Ruang Bermain Anak Pengunjung

Pengunjung Lapas Kelas II-A Rantauprapat menuntun anak bermain di ruang bermain anak yang disediakan Lapas tersebut untuk pengunjung yang membawa anak, Senin (30/09/2024). (Foto. Asarpua.com/Lapas_Rantauprapat)

ASARPUA.com – Labuhanbatu – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Rantauprapat Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara (Sumut), menyediakan ruang bermain anak pengunjung saat membesuk keluarga yang menjadi narapidana atau tahanan.

“Terobosan itu dilakukan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menuju Lapas yang ramah anak,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Rantauprapat, Batara Hutasoit BcIP kepada wartawan, Senin (30/09/2024).

Batara menyebutkan, fasilitas yang diberikan untuk pengunjung atau keluarga warga binaan dibuat senyaman mungkin. Tersedia fasilitas ruangan bermain untuk anak pengunjung yang datang membawa anak.

“Sekarang sudah ada fasilitas ruangan bermain anak. Jadi, kalau memang ada kunjungan dari keluarga warga binaan maupun tahanan yang saat berkunjung membawa anak-anak, kita sediakan satu ruangan fasilitas bermain anak,” ungkapnya.

Selain itu, ada juga fasilitas kesehatan dan rumah ibadah. Bahkan ruang perawatan pengunjung yang mengalami sakit saat berkunjung juga telah disiapkan.

Ia juga menyebut jadwal kunjungan yang perlu diketahui masyarakat. Kunjungan untuk tahanan, yaitu hari Selasa dan Kamis membawa surat izin berkunjung dari pihak kejaksaan. Sedangkan kunjungan untuk narapidana (warga binaan yang menjalani hukuman) pada Senin dan Rabu.

“Jadwal kunjungan diatur untuk memberi kenyamanan, dan agar pengunjung tidak membludak. Jam berkunjung kita buka dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang, dan setelah rehat atau pergantian regu jaga, jam besuk dibuka lagi dari jam 2 siang sampai jam 3 sore,” terang Batara.

Terkait video yang sempat menjadi perhatian publik, memperlihatkan seorang ibu yang kemudian diketahui bersama Gustina Salim Rambe atau Tina Rambe, memeluk putrinya yang berusia 4 tahun dari balik jeruji besi, Kalapas memastikan kejadian tersebut tidak di Lapas Rantauprapat.

“Menurut pemantauan dan data yang ada sama kami, itu tidak terjadi di Lapas Rantauprapat. Karena setelah kami konfirmasi, itu terjadi di dua lokasi berbeda dan tidak di Lapas ini,” ungkapnya.

Batara mengakui tahanan yang viral itu masih menjalani tahanan (belum narapidana) di Lapas Rantauprapat.

“Menurut data tamu atau pengunjung, tahanan tersebut sudah lima kali menerima kunjungan keluarga, di antaranya dua kali didatangi anaknya,” sebutnya.

Ia menegaskan, tidak ada batasan dalam berkunjung, selama sesuai jadwal yang telah ditentukan dan tahanan maupun warga binaan yang dikunjungi berkelakuan baik.

Dalam pemasyarakatan, tambah Kalapas yang baru menjabat satu bulan itu, mengatakan ada 3 unsur yang berperan dalam pembinaan, yaitu petugas, warga binaan dan keluarga atau masyarakat.

“Peran keluarga memberikan nasihat atau arahan kepada anggota keluarga yang menjadi warga binaan atau tahanan, agar berkelakuan baik selama menjadi warga binaan. Jadi peran keluarga sangat kami harapkan, dan waktunya itu saat berkunjung. Kami tidak bisa sendiri, kami butuh peran keluarga atau masyarakat sebagai mitra,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Labuhanbatu, Hj Tuti Noprida Ritonga, saat ditemui wartawan terkait video viral di media sosial, seorang anak yang dipeluk ibunya dari balik jeruji besi yang diketahui ruang tahanan Pengadilan Negeri Rantauprapat, menyebut lokasi tersebut tidak baik untuk seorang anak bertemu dengan orangtua yang sedang berhadapan dengan hukum.

“Ibu (Tina Rambe) itu kan ditahan di Lapas Rantauprapat, di situ beliau boleh bertemu dengan anak yang datang berkunjung. Waktu pertemuan itulah mestinya dimaksimalkan waktu dengan anaknya, jangan ke tempat persidangan. Anak itu kan tidak tau apa-apa, dengan kondisi seperti itu anak akan menjadi bingung dan bisa menyebabkan psikologis anak terganggu,” terangnya.

Dalam hal kasus ini, sambung Tuty, pihaknya telah mengunjungi Tina di Lapas Rantauprapat. Katanya, Tina selama di Lapas sudah 2 kali bertemu dengan anaknya.

“Dari pengakuan beliau, pasca video viral, kondisi psikologis anaknya kurang baik. Saat menjumpai si anak, ada rasa takut ketika bertemu orang baru. Itu menandakan si anak sedang terganggu psikologinya. Kami sedang berupaya dengan peran keluarga mengembalikan fungsi sosial si anak agar dapat kembali seperti sediakala,” sebutnya.

Ia juga sangat berharap dukungan keluarga dan masyarakat untuk bersama menjaga psikologis anak dengan tidak melibatkan anak saat terjadi konflik sosial di tengah masyarakat. (Asarpua)

Reporter : Martin Tarigan

Related News

536 Napi Lapas Rantauprapat Dapat Remisi, 17 Langsung Bebas