ASARPUA.com – Kabanjahe – Inkubator suatu alat yang berbentuk kotak berbahan plastik transparan. Alat ini memungkinkan bayi terhindar dari infeksi serta suara bising. Juga untuk menjaga tubuh tetap hangat terutama bayi prematur sangat membutuhkan inkubator.
Untuk itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabanjahe pada tahun 2018 lalu menganggarkan pengadaan inkubator. Tidak tanggung tanggung inkubator dianggarkan untuk 2 unit.
Pengadaan melalui pesanan E Catalogue RSUD Kabanjake dengan ID Paket AKS-P 1802- 835079 produk SHVABE. Intensive Care Infant Incubator /SHVABE ION-02 UOMZ sejumlah 2 unit.
Menurut sumber-sumber ASARPUA.com yang sangat layak dipercaya dari lingkungan RSUD Kabanjahe yang mohon jati dirinya tidak dipublikasikan demi sebuah etika dan keselamatan jiwanya menyebutkan bahwa inkubator tersebut tidak ada dokter yang berani menggunakannya karena alasan alat dimaksud berembun sehingga dapat membahayakan bayi.
Humas RSUD Kabanjahe, Tatik Anggraini kepada sejumlah wartawan termasuk ASARPUA.com mengatakan bahwa sejak 13 Januari 2020 sudah aman untuk dipergunakan.
“Kemaren itu sudah datang tehnisi dari Rusia, sudah bisa dipake katanya. Terus karena sedikit berembun dokter spesialis anak enggan menggunakannya, ” beber Tatik diruang kepada ASARPUA.com diruang kerjanya Senen (24/02/2020).
Ditambahkan Tatik Anggraini lagi, karena dokter sppesialis anak enggan memakainya maka RSUD Kabanjahe mendatangkan tehnisi lagi dari Medan.
“Setelah dibetuli tehnisi dari Medan keadaannya sudah bagus. Sudah kami periksa juga kemaren itu. Dokter spesialis anak juga bilang sudah bisa digunakan, ” terang Tatik.
Direktur RSUD Kabanjahe, dr. Arjuna Wijaya yang hendak dikonfirmasi berapa anggaran pengadaan inkubator dimaksud tidak berada diruangannya, Selasa (25/02/2020).
Menurut salah seorang stafnya mengatakan bahwa direktur belum ada di ruangan. Begitu juga ketika dikonfirmasi lewat pesan WhatApp tidak ada jawaban. (as-joh)