asarpua.com

Mengenal Kata ‘Sinu’ Dalam Merga Suku Karo

Oleh : Sada Arih Sinulingga

Penggunaan kata Sinu atau Sini dalam cakap Karo maksudnya ‘yang ke’ atau ‘yang di’, atau ‘yang dari” .tergantung konteks penggunaannya berdasarkan dimana diucapkan .
Contoh :
Karo – Karo Sinuhaji
Kam kampung Ndu kampung Aji sekarang ini disebut Aji Siempat ( Aji jahe , Aji Julu , Aji Buhara , Aji mbelang ).

Sinuhaji atau Sinu Aji , Sini Aji menerangkan Kam Karo Karo dari kampung Aji Siempat adalah Karo – Karo Aji yaitu Karo – Karo yang di kampung Aji Siempat bukan Karo – Karo yang dari Lingga .

Demikian juga dengan Sinu Ksban, Sinu Lingga

Sebab dahulu kita belum banyak masih memperkenalkan diri sebagai Karo- Karo saja tapi orang akan bertanya lebih detail siapa kita , maka di tanya lagi Karo Karo siapai Kam ,
Bahkan kesain atau Rumahndu yg mana untuk mengetahui terpuk yang mana agar lebih ditemukan Sangkep nggeluhndu yg paling detail lagi .
Karena dari situ diiketahui kedekatan tutur kita pada akhirnya.

Selain itu di kampung kita pun sudah ada sesama kita Karo Karo tapi tidak simantek Kuta katakan lah pendatang karena pernikahannya kekampung kita maka diucapkan juga lah , aku me Karo Karo sinu aji ( si ku Aji ) atau Sini Aji ( yg di Aji ini ).

Merga terkait dengan taneh .Taneh dapat diartiken juga sbg Kuta.
Karena itu Merga simantek Kuta( pendiri kampung) dengan taneh ( Kuta) memiliki:
1.hubungan ekonomis ( pemilik hak mengusahai ).
2.Memiliki hubungan politik ( penguasa ).
3. Memiliki hubungan religius dengan Tuhan pencipta ( Dibata ) , sebab itu saat mendirikan kampung tersebut ada ritual relegius yg dilakukan leluhur kita apakah boleh diizinkan disitu atau tidak .

Walaupun kita sesama Kalak Merga Karo – Karo tidak memiliki hak atas kampung Ndu di Aji Siempat berdasarkan 3 hal hubungan diatas.

Menurutku kata Sinu atau Sini semua marga di Karo dapat menggunakannya .
Ada juga sebenarnya Simantek Kuta tapi marga nya tidak menjadi nama kampung maka tidak tepat diucapkan dgn kata depan Sinu ke marganya namun biasanya ditanya lagi lebih detail yang dimana ?.
Contohnya :
Karo – Karo Purba tidak ada kampung bernama Purba .
Jika ada yang bertanya Karo – Karo purba yang mana maka dijawab dengan ,Aku Karo Karo Purba Sinu atau Sini Rumah Kabanjahe , sini Jandi Meriah , sini Lau Cih , sini Berastagi, Sinu/ Sini peceren, Sinu/ sini Lau Gumba , Sinu/ sini Daulu dan sebagainya.

Jadi kata Sinu atau Sini menurutku menghunjuk kampung atau memperjelas kampungnya .Karena itu boleh menggunakan kata Sinu dan boleh saja tidak .Jangan ada dikotomi dalam hal ini .

Related News

DPRD Medan Minta Polisi Tangkap Pelaku Begal di Underpass

Redaksi

Poldasu Gelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral

Redaksi

Wakil Walikota Tepungtawari Calhaj Kota Medan

Redaksi