ASARPUA.com – Medan – Untuk kesekian kalinya, Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan kembali meminta agar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan mendukung penyertaan modal. Hal itu lantaran selama beberapa tahun, perusahaan daerah ini terus mengalami kerugian.
Direktur Umum PD Pembangunan Putrama Al Khairi mengatakan, pihaknya sulit mencapai target untuk kotribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemko Medan. Dia beralasan banyak hal yang harus dibenahi, terutama untuk Taman Margasatwa dan gudang di Tanjung Mulia.
“Kami setiap tahun merugi, bahkan sekarang ini minus Rp 744 juta. Kami minta pada dewan agar memberi dukungan penyertaan modal agar bisa dibenahi lokasi-lokasi yang bisa memberi kontribusi PAD,” kata Putrama dalam rapat evaluasi anggaran bersama Komisi III DPRD Medan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi, Abdul Rahman, Selasa (03/12/2019).
Mendengar pemaparan Putrama, Erwin Siahaan selaku Sekretaris Komisi III menyatakan keheranannya atas sikap Putrama yang tetap bertahan sebagai Dirut PUD Pembangunan. “Saya heran dengan Pak Putrama ini, sudah berapa tahun memegang tampuk pimpinan PD Pembangunan tapi kok terus merugi. Kalau saya jadi bapak, saya sudah mundur pak,” sindir Erwin.
Putrama tampak tersenyum kecut mendengar sindiran Erwin, tanpa memberi bantahan apapun.
Sementara anggota Komisi III, Edward Hutabarat mengusulkan agar PUD Pembangunan dan Komisi III melakukan kunker ke Bali untuk melihat kebun binatang di sana. Karena menurutnya, kebun binatang di Bali tertata dengan baik, sehingga menarik minat wisatawan lokal maupun luar negeri untuk berkunjung.
“Kalau perlu kita usulkan kerjasama dengan pihak ketiga, biar Medan Zoo di sini lebih banyak lagi peminatnya,”ungkap Edward.
Ketua Komisi, Abdul Rahman mengusulkan agar PUD Pembangunan mengupgrade Kolam renang Deli. Semisal dengan mengadakan water park sehingga menarik minat masyarakat untuk berekreasi ke sana.
Sebelumnya, Putrama memaparkan, berbagai penyebab yang menjadi kendala PUD Pembangunan merugi. Seperti keberadaan Gelanggang Remaja yang kebanyakan digunakan oleh pemerintah dan tak dibebankan biaya.
Selanjutnya, mengenai gudang di Tanjung Mulia hanya dijadikan tempat tumpukan mobil-mobil bekas tabrakan. “Jadi bagaimana kita mau berkontribusi dengan pemerintah? Menyoal rumah susun, kalau yang bagus-bagus dikelola oleh Dinas Perkim. Tapi kalau merugi dikasih ke kita (PUD Pembangunan),” kata Putrama.
Mengenai Kebun Binatang Medan (Medan Zoo), Putrama menyampaikan permasalahan infrastruktur di kawasan Simalingkar. Menurutnya kondisi jalan yang buruk di kawasan itu menjadi penyebab kurangnya pengunjung. “Sejak kebun binatang dipindahkan dari Brigjen Katamso ke Simalingkar, tak pernah ada sekali pun dilakukan pembenahan infrastruktur sampai sekarang,”imbuhnya.
Putrama menambahkan, sebelum melangkah kerjasama, tak ada salahnya jika PUD Pembangunan diberikan penyertaan modal. “Kami harap DPRD mendukung dan menyetujui,”ungkapnya. Namun permintaan itu belum direspon dewan, lantaran sudah beberapa kali PUD Pembangunan diberi suntikan dana.
Untuk diketahui, pencapaian PUD Pembangunan untuk Taman Margasatwa Rp3,6 miliar, Kolam Renang Deli Rp697 juta, Gelanggang Remaja Rp59 juta, Pergudangan Rp2,8 miliar, Rumah Susun Rp23 juta. (as-01