ASARPUA.COM – Medan – Mahalnya harga buku masih menjadi kendala upaya meningkatkan minat baca di tengah masyarakat. Karena itu, perlu dicarikan solusi, apakah harga buku yang diturunkan atau adanya subsidi.
Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi ketika membuka secara resmi Pameran Buku, Budaya dan Teknologi di halaman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Jalan Brigjend Katamso Medan, Sabtu (22/09/2018). Pameran yang diikuti sekitar 115 penerbit dari pulau Jawa dan Sumut itu berlangsung 22-26 September 2018.
“Rakyat Indonesia, khususnya Sumatera Utara memiliki minat baca yang besar, tapi tidak sanggup mendapatkan buku bacaan,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi.
“Nanti kita akan pelajari, kalau kita bisa turunkan harga buku, ya kita turunkan, tapi tidak boleh penulis dan penerbit dirugikan,” ujarnya.
Menurut Edy, harus ada solusi terbaik dari persoalan harga buku ini. “Kalau harga buku tidak bisa turun, bila perlu disubsidi, kita cari win win solution apa yang bisa kami lakukan nanti,” katanya.
Edy pun menceritakan masa kecilnya, saat mencari buku bacaan murah ke kawasan Titi Gantung, Medan. “Dulu, saat itu mau ujian, tak punya uang buat beli buku. Saya bersama teman-teman ke Titi Gantung, pinjam buku di sana pulang sampai jam 11 atau 12,” kenangnya.
Edy juga mengapresiasi acara Pameran Buku, Budaya dan Teknologi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut bersama IKAPI tersebut. Bahkan menurutnya tidak harus setahun sekali, kalau bisa digelar sesering mungkin agar menarik orang untuk membaca. “Bila perlu 3 bulan sekali, sebulan sekali, kenapa tidak,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Rosidayati Rozalina mengatakan Sumut telah 9 tahun tidak mengadakan pameran buku.
Pameran buku, kata Rosidayati, bertujuan meningkatkan minat baca dan sebagai ajang penjualan dan promosi buku terbaru. “Tentu ada buku yang diberi diskon hingga 70%, yang akan menarik minat masyarakat,” katanya.(as-01)