ASARPUA.com – Medan – Forum Mahasiswa Sumatera Utara (Sumut) yang terdiri dari, PW KAMMI Sumut, DPD IMM Sumut, PW HIMMAH Sumut, dan PKC PMII Sumut Medan, Sabtu (20/04/2019) di Medan mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat Sumut karena telah berpartisipasi dalam menjalankan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 yang aman dan damai. Pasca pelaksanaan Pemilu Forum Mahasiswa Sumut mengharapkan politisi memberi edukasi positif kepada masyarakat.
Pelaksanaan Pemilu secara serentak di seluruh Indonesia pada 17 April 2019 menyita seluruh perhatian dan menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia. Tema pembicaraan masyarakat tentu beragam, mulai dari siapa pemenang Pemilu, dugaan pelanggaran Pemilu, juga yang paling penting upaya-upaya rekonsiliasi pasca Pemilu.
Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada penyelenggara yakni KPU, BAWASLU dan DKPP sampai ketingkat paling bawah KPPS karena bukan mudah mensukseskan Pemilihan di kurang lebih 185 Juta jiwa. Sama halnya dengan TNI, dan POLRI yang bekerja siang dan malam dalam rangka menjaga Kamtibmas dan suksesi pemilihan umum sehingga Pemilu 2019 berjalan aman dan damai.
Forum Mahasiswa Sumut menyayangkan sikap dari kedua kubu yakni TKN dan BPN yang terkesan mengedepankan arogansi dan ambisi kekuasaan yang berlebihan sehingga dikhawatirkan perseteruan di tengah-tengah masyarakat bawah. Masyarakat bingung kedua- duanya deklarasi menurut versi hitung tim mereka masing- masing, belum keputusan yang sah dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Mei mendatang.
Abdul Razak Nasution, Ketua PW HIMMAH Sumut mengungkapkan bahwa sesuai dengan pantauan di lapangan banyak masyarakat, simpatisan pendukung terpancing dan menganggap masing-masing kubu paslon Pilpres unggul dan menang dalam kontestasi politik 2019. Baik kubu 01 maupun 02 mengakibatan masyarakat bingung. Masing-masing tim deklarasi kemenangan. Seharusnya kedua kubu yang terdiri dari petinggi-petinggi partai serta politisi-politisi handal memberikan edukasi politik yang baik kepada masyarakat bukan malah dekarasi kemenangan sana-sini.
Selain apresiasi kepada KPU, Razak juga memberikan masukan dan mengingatkan kepada KPU tentang hal teknis yang diamanahkan PKPU No.3 Tahun 2019.
“Sesuai dengan PKPU Nomor 3 Tahun tahun 2019 pasal 61 menjelaskan bahwa : KPPS mengumumkan salinan formulir model C-KPU, Model C1-PPWP, model C1-DPR, model C1-DPD, model C1-DPRD Provinsi, dan model C1-DPRD kab/kota dilingkungan TPS yang mudah di akses oleh publik selama 7 (tujuh) hari. Hal tersebut sebagai bentuk keterbukaan kepada publik dan menghilangkan rasa curiga publik terhadap penyelenggara. Sehingga masyarakat percaya pemilu 2019 ini melahirkan pemimpin eksekutif dan legislatif yang di kehendaki masyarakat.
Hal senada juga disampaikan Mangaraja Harahap, Ketua PW KAMMI Sumut. Menurut Raja “Berawal dari kubu TKN maupun BPN beberapa hari yang lalu masing-masing mendeklarasikan kemenangan sehingga menjadi perhatian serius. Publik melihat bahwa ambisius dan tidak sabar terlihat jelas dari kedua kubu akan berdampak besar seharusnya TKN dan BPN memberikan contoh pendidikan politik yang baik kepada masayrakat dengan menunggu hasil keputusan resmi dari KPU sehingga masyarakat tidak terbelah,” ungkap Mangaraja.
Di tempat berbeda Zulham Hidayah Pardede Ketua Umum DPD IMM Sumut Zulham Hidayah Pardede menyampaikan harapan dan permintaanya kepada seluruh kepada seluruh pihak, baik penyelenggara, pengawas dan peserta Pemilu agar sama-sama menghindari pernyataan atau sikap yang dapat memicu konflik,” lanjut Zulham, situasi saat ini masyarakat sangat rawan terprovokasi. Sehingga penting bagi seluruh pihak untuk menahan diri, termasuk menjaga pernyataan dan sikap yang berlebihan. Baik dari penyelanggara, pengawas dan peserta pemilu agar kooperatif dalam memberikan informasi yang benar kepada seluruh masyarakat,” agar seluruh pihak lebih bijak dalam mengelola informasi yang didapat. Apalagi dengan perkembangan teknologi, infomasi bisa dengan mudah tersebar hingga seluruh tanah air tegas Zulham.
Azlansyah Hasibuan, Ketua PKC PMII Sumut menyampaikan KPU dan Bawaslu di seluruh tanah air, terutama di Sumatera Utara agar tetap menjaga integritasnya. KPU dan Bawaslu saat ini menjadi sorotan masyarakat. Apalagi karena belakangan ini banyak dijumpai di berbagai media online dugaan pelanggaran pemilu. Mulai dari salah entri data, kekurangan surat suara, hingga perhitungan yang salah. Kami percaya KPU dan Bawaslu selalu berusaha dengan maksimal bekerja siang dan malam dalam rangka suksesi.pemilu ini.
Karena itu juga, penting untuk mengingatkan KPU dan Bawaslu agar menjaga integritasnya, Tegas Azlan.
Azlansyah Hasibuan juga mengingatkan seluruh penyelenggara dan pengawas Pemilu serta Timses Pilpres, DPD RI, DPR untuk melakukan upaya rekonsiliasi pasca Pemilu 2019. Yang terpenting bagi bangsa ini adalah keutuhan persatuan dan kesatuan kita harus dijaga. Dan kita berharap tidak terjadi keributan sekecil apapun pasca Pemilu ini, tutup Azlan mengakhiri wawancara dengan awak media. (as-01)