asarpua.com

Lagu Gugur Pahlawanku Bergema di Makam Nabung Surbakti

ASARPUA.com – Tigabinanga – Memperingati hari Pahlawan 10 November 2019 Tim Napak Tilas Karo Area 2019 kembali menelusuri jejak dan situs perjuangan para pejuang di Karo Area. Susur jejak pahlawan diawali di Kuala Tigabinanga tepatnya di makam Nabung Surbakti. Disini lagu Indonesia Raya dan Gugur Pahlawanku bergema di makam bisu sang hero Nabung Surbakti.

Di Makam Nabung Surbakti di Kuala Tigabinanga. (Foto. ASARPUA.com)

Hadir seratusan pelajar dari SMP N Lau Baleng, Karang Taruna Kecamatan Lau Baleng yang diharapkan sebagai pewaris nilai nilai heroisme perjuangan para pejuang masa lampau. Hadir juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Lau Baleng Fery A Sembiring Meliala, Tokoh Nasional dari Yogyakarta Heri Sebayang, Tokoh masyarakat dari Kecamatan Lau Baleng Ramli Aziz Meliala,  Elias Sembiring yang juga Guru SMPN Lau Balengmewakili Camat Lau Baleng Pak Ginting, Sekretaris Karang Taruna Lau Baleng Denhas Sembiring Maha bersama menyusuri jejak perjuangan Karo Area.

Dalam kesempatan itu Tim Napak Tilas dar Karang Taruna Kecamatan Lau Baleng, Pewaris Nilai Nilai Juang, Komunitas Penulis Kota Medan mengucapkan terimakasih kepada Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, yang beberapa waktu lalu menerima Tm Napak Tilas didampingi  Heri Sebayang yang khusus datang dari Yogyakarta , Jumat 2 November 2019. Saat itu mengajak Wagubsu Musa Rajekshah untuk ikut serta melakukan napak tilas “Jalur Maut Lau Baleng – Mardinding” di hari pahlawan 10 November 2019 dalam upaya pewarisan nilai-nilai kepahlawanan bagi generasi muda di Kabupaten Karo khususnya Karang Taruna di Kecamatan Lau Baleng yang dipimpin ketuanya Fery KK Meliala.

Antusiasme para siswa mengikuti Napak Tilas Karo Area pada Hari Pahlawan 10 November 2019 titik kumpul di Jambur GBKP Lau Baleng. (Foto. ASARPUA.com)

Seperti diketahui banyak pejuang kemerdekaan yang gugur di medan pertempuran Lau Baleng pada periode tahun 1945 – 1949 antara lain : Bintang Pinem, Ngerti Ginting, Robinson Nababan, Bellat Sembiring, Pa Keteng Perangin-Angin, Rehen Sembiring, Morhen Sinaga, Polin Aritonang, Bajar Sembiring, Kutera Tarigan, Ratengena Karo Karo, Sue Sembiring, Selendang Karo Karo yang namanya dicatatat pada tatengger tugu perjuangan di Lau Baleng dan banyak lagi yang hilang atau “missing in action” dalam perjuangan melawan tentara kolonialis Belanda.

Menyerahkan hadiah bagi pemenang tentang sejarah Karo Area. (Foto. ASARPUA.com)

Ketua Tim Napak Tilas Karo Area Ir Jonathan I Tarigan mengatakan Napak Tilas Heroisme Juang Karo Area di Jalur Maut bagi kolonialis Belanda yang dimulai dari titik start Tigabinanga sebagaimana diketahui setelah Kabanjahe dan Berastagi jatuh ketangan Belanda pada agresi militer Belanda yang pertama Juli 1947 Belanda menyerang Tigabinanga yang menjadi ibukota Kabupaten Karo

Belanda menyerang pasukan2 kita baik Sektor III maupun Resimen IV.Belanda menyerang hingga ke Mardinding dengan tujuan menghancurkan pertahanan pejuang di Lau Pakam dan Kutacane.Tentara dari Batalyon XIV dipimpin Kapten Johanes Minggu ,Batalyon XV dipimpin Kapten Nelang Sembiring dan Batalyon XVI dipimpin Kapten Maat melakukan perlawanan sengit terhadap tentara kolonialis Belanda, katanya dalam pemaparannya yang dilakukan ditiap titik situs perjuangan

Terang, Jonathan Tarigan pimpinan-pimpinan pertempuran Letnan Tampak Sebayang, Letnan Selamat Ginting Djadibata,Letnan Nahud Bangun , Letnan Pamah Surbakti memasang berbagai jenis ranjau di jalur jalan Lau Baleng Mardinding sementara penembak-penembak jitu bersembunyi di lekuk-lekuk bukit kawasan itu sehingga jalur itu menjadi jalur maut bagi tank, panserwagon dan konvoi tentara Belanda. Serangan bertubi-tubi oleh pejuang kita yang heroik terhadap pos-pos tentara Belanda di Mardinding dan jalur maut yang tercipta menjadi momok bagi tentara Belanda dan mereka mundur ke Kabanjahe dan Berastagi.

Ir Jonathan I Tarigan menyampaikan perjalanan susur jejak heroisme juang Karo Area ini untuk mengingatkan generasi penerus bahwa leluhur kita adalah pahlawan yang berintegritas dan bermartabat, mereka berjuang bukan karena penugasan tetapi oleh panggilan jiwa untuk merdeka dan bebas dari berbagai bentuk penjajahan dan penindasan.

Peserta napak tilas mengunjungi makam Sang Pemberani Nabung Surbakti di Desa Kuala, beliau adalah panglima Perang Karo (1872-1906). Di sini seratusan pelajar dari SMP N Lau Baleng bersama tim mengumandangkan Lagu Indonesia raya dan mengheningkan cipta. Suasana haru terasa saat salah seorang siswa bertanya mengapa Nabung Surbakti yang kayanya seorang pahlawan tapi dimakamkan ditengah ladang diantara kebun coklat.

Fery KK Meliala Ketua Karang Taruna Kecamatan Lau Baleng berharap para generaso muda para siswa dapat mewarisi nilai nilai juang para pejuang dan menjadi pejuang masa kini dan masa depan

Sementara Ramli Azis Meliala juga menjelaskan bahwa acara napak tilas yang disertai ceramah tentang heroisme oleh tokoh masyarakat Karo Heri Sebayang SH dari Yogyakarta, Ir Jonathan Tarigan putra gerilyawan pejuang Letnan (Purn) Hemat Tarigan yang bertarung melawan kolonialis Belanda di Mardinding bersama Letnan Abdul Kadir Saragih dapat. Ceramah heroisme juang Karo Area di Jambur GBKP Lau Baleng setelah tim Napak Tilas Karo Area 10 November 2019 seleseai mengunjungi situs situs/tugu dan makam Nabung Surbakti di Kuala Tigabinanga, Bukit Lau Dua, Jalur Maut Lau Baleng Mardinding. 

Diakhir pertemuan setelah makan siang dan ramah tamah diadakan tanya jawab seputar sejarah perjuangan Karo Area dengan para siswa. (as-01)

Related News

Wagubsu Desak Karo Bangun Agro Wisata

Redaksi

Sukseskan Sail Nias 2019 Pemprovsu Harus Dukung Penuh

Redaksi

Menristekdikti Lantik Dr Syamsul Gultom Sebagai Rektor Unimed

Redaksi