asarpua.com

Sekdaprovsu Terima Audiensi Panitia Seminar Sejarah Perang Tanduk Benua

ASARPUA.com -Medan – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mendukung dan mengapresiasi upaya penyelamatan situs bersejarah Benteng Tanduk Benua dengan melaksanakan Seminar Nasional Perang Tanduk Benua yang dilaksanakan oleh Majelis Raja-Raja, Datuk-Datuk dan Masyarakat Adat Sumatera Utara (Sumut).

Rencana penyelematan situs bersejarah ini disampaikan Wan Chaidir Barus selaku Ketua Majelis Raja-Raja, Datuk-Datuk dan Masyarakat Adat Sumut kepada Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu) R Sabrina MSi di ruang kerja Sekdaprovsu lantai 9 Kantor Gubsu Jalan Diponegoro 30 Medan, Jumat (18/01/2019). “Kami selaku Pemprovsu tentunya sangat mendukung upaya ini, situs sejarah merupakan akar budaya yang harus kita lestarikan,” ujar Sabrina.

Wan Chaidir Barus selaku Ketua Majelis Raja-Raja, Datuk-Datuk dan Masyarakat Adat Sumut saat menjelaskan kepada Sekdaprovsu R Sabrina letak lokasi Benteng Tanduk Benua. (Foto. ASARPUA.com/humpes)

Untuk mengawali upaya ini, Sabrina menyarankan agar memperhatikan status lahan dan keberadaan orang-orang yang menduduki lahan.

“Selain itu, upayakan pula untuk mencari tahu hal-hal apa lagi yang terkait dengan benteng tersebut. Seperti disebutkan Bapak Wan bahwa di sekitar tembok terdapat tumbuhan herbal. Nah, itu juga perlu diteliti, bawa pakar tanaman ke sana,” saran Sabrina.

Sabrina pun menyampaikan bahwa Pemprovsu senantiasa bersedia memberikan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan Majelis Raja-Raja Datuk-Datuk dan Masyarakat Adat Sumut untuk melakukan upaya penyelamatan situs ini. “Penyelamatan situs bersejarah adalah bukti kecintaan kita pada sejarah dan budaya yang kita miliki,” ucapnya.

Ketua Majelis Raja-Raja Datuk-Datuk dan Masyarakat Adat Sumut Wan Chaidir Barus menjelaskan bahwa rencana awal upaya penyelamatan situs bersejarah Benteng Tanduk Benua akan dilakukan dalam bentuk seminar terlebih dahulu pada Februari 2019. Seminar, kata Wan, akan mensosialisikan dan mengakrabkan masyarakat dengan sejarah Benteng Tanduk Benua yang berkaitan dengan Perang Sunggal.

“Kampung Tanduk Benua adalah sebuah dusun kecil yang masuk ke dalam struktur pemerintahan desa Suka Makmur Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Jadi, Tanduk Benua ini, dulunya adalah markas dan benteng perjuangan rakyat Karo melawan Belanda pada perang sunggal,” jelas Wan.

Wan Chaidir yang didampingi Tengku Syahreza, Tengku Erwinsyah, Wan Oki WH Barus, Encik Emi, Tania Depari berharap upaya penyelamatan situs bersejarah melalui seminar yang bekerja sama dengan LIPI dan Magister Sejarah USU ini akan berlanjut pada upaya-upaya lanjutan.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wan Hidayati, Kepala Biro Pemerintahan Setdaprovsu Afifi Lubis, mewakili Bappeda, dan mewakili Dinas Pendidikan. (as-01)

Related News

BI Perwakilan Sumut Gelar Digifest Sumatera 2020

Redaksi

Percepatan Pembangunan Daerah Butuh Dukungan Data Akurat

Redaksi

Polsek Percut Sei Tuan Amankan Dua Jambret

Redaksi