ASARPUA.com – Nias Selatan – Seorang Lelaki atas nama Akinudi Nduru alias Ama Eman (60) Warga Desa Tuho Owo, Kecamatan Hilimegai Kabupaten Nias Selatan meninggal gara-gara membacok tangannya sendiri di rumah Nasokhi Halawa alias Ama Seda (34) warga yang sama pada Rabu (23/01/2019).
Kapolres Nisel AKBP I Gede Nakti Widhiarta SIK dalam keterangannya kepada Wartawan melalui Kasat Reskrim AKP Edi Sukamto lewat pesan WhatsApp, Kamis, (24/01/2019), menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu, (23/01/2019) di Desa Tuho Owo sekitar pukul 14.00 WIB ketika korban bersama sejumlah saksi masing-masing Nasokhi Halawa alias Ama Seda, Fatisokhi Nduru alias Ama Berkat dan Yejatulo Laia alias Ama Yama sedang duduk di dalam rumah saksi Nasokhi Halawa alias Ama Seda. Karena tujuan mereka kala itu mau mengambil bambu untuk keperluan pembuatan tenda pesta.
“Lalu, diduga karena mau memamerkan ilmu tahan bacok di depan para saksi, korban tiba-tiba membacok tangan sebelah kanannya menggunakan sebuah parang miliknya yang dipegangnya hingga mengakibatkan tangan kanan korban mengeluarkan darah,” tuturnya.
Melihat kejadian tersebut, sambungnya, Â saksi atas nama Fatisokhi Ndruru, Ama Yaman langsung pergi karena takut dan selanjutnya mereka memberitahukan kejadian tersebut kepada warga.
Warga kemudian berdatangan untuk melihat kondisi korban dan selanjutnya warga langsung memberikan pertolongan dengan membalut luka bacok pada tangan korban menggunakan kain, sambil menunggu kendaraan untuk mengantar korban ke Puskesmas.
“Sekitar pukul 17.30 WIB, korban dilarikan ke Puskesmas Lolowau dengan memakai sepeda motor warga. Setelah sampai di Puskesmas korban langsung ditangani oleh petugas Puskesmas dan sekitar pukul 19.00 WIB nyawa korban tidak tertolong lagi hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir,” paparnya.
Mendengar peristiwa tersebut, aparat Kepolisian dari Polsek Lolowau kemudian turun ke lokasi untuk melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP). dan selanjutnya melakukan visum dan keluarga korban juga telah membuat surat pernyataan. Korban kemudian diserahkan kepada keluarga. (asarpua)