ASARPUA.com – Medan – Calon Walikota Medan, nomor urut 2 Prof Ridha Dharmajaya menyebut situasi di Kota Medan saat ini, masyarakat tidak butuh uang namun butuh pekerjaan untuk hidup layak berkelanjutan.
“Uang kalian tidak membuat mereka kaya, uang hanya untuk menutupi ketidakpedulian pada yang miskin. Beri mereka pekerjaan, agar ada beras dimasak ditungkunya,” Prof Ridha didampingi pasangannya Abdul Rani, pada debat publik ketiga atau yang terakhir untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Medan, di Hotel Grand Mercure Angkasa Medan, Jumat (22/11/2024).
Selain itu ia juga menyampaikan terkait penanganan banjir dan air bersih yang tidak berasal dari tampungan air hujan semalam guna memastikan kesehatan masyarakat.
“Saya ingat kata-kata sang Proklamator Bung Karno. Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan, dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin, Pilkada bukan sekedar adu spanduk, baliho, apalagi beradu uang,” jelasnya.
Menurut Ridha, Pilkada ini adalah Fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). “Kebaikan untuk buruh yang upahnya tak kunjung naik, kebaikan untuk perempuan yang memperjuangkan haknya, kebaikan untuk para guru yang mencerdaskan bangsa, kebaikan driver ojek online, kebaikan nelayan dan seluruh warga kota Medan tanpa terkecuali,” jelasnya.
Paslon Ridha-Rani menegaskan, bahwa pembangunan yang dilakukan seutuhnya untuk keadilan, kemakmuran warga Medan.
“Warga Medan yang kami muliakan, mari jadikan Pilkada untuk mencari pemimpin baru yang menerbitkan harapan. Warga Medan jangan menyerah untuk perubahan, jangan bertekuk lutut pada penindasan, karena menyerah pada penindasan lebih tidak bermoral dari penindasan itu sendiri,” tutur Ridha.
Sebelumnya, Ketua KPU Medan, Mutia Atiqah dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan dilaksanakannya debat terakhir ini, kiranya meninggalkan kenangan yang baik bagi masyarakat Kota Medan.
“Terima kasih atas kehadiran dan antusias dari berbagai elemen pada debat publik ketiga, debat terakhir pada malam ini,” kata Mutia.
Mutia Atiqah menambahkan, bahwa dalam ajang debat publik ketiga Pilkada Kota Medan ini mengangkat tema, “Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara dengan Nasional” dan “Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kebangsaan”. (Asarpua)
Penulis: Serasi Sembiring