ASARPUA.com – Langkat – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melestarikan alam, seperti menanam dan menjaga mangrove. Karena melestarikan alam juga merupakan bentuk ibadah yang nyata dan bermanfaat bagi kehidupan manusia maupun alam.
Mangrove bermanfaat untuk mencegah erosi dan abrasi pantai, berkontribusi mengurangi pemanasan global serta mampu menyerap emisi karbon 4 sampai 5 kali lebih besar daripada hutan daratan. Mangrove juga menjadi tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa satwa tertentu hingga peredam tsunami. Selain itu, mangrove juga bernilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Hal itu disampaikan Gubsu Edy Rahmayadi usai menanam bibit pohon mangrove di Pasar Rawa Gebang Kabupaten Langkat, Senin (03/08/2020). Penanaman 2020 pohon mangrove itu diadakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI dan sekaligus memperingati Hari Mangrove Sedunia.
“Melestarikan alam ini adalah ibadah. Kita kembalikan alam ini jadi baik. Kalau alam ini kita jaga, alam akan menjaga kita,” kata Gubernur yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi.
Rehabilitasi hutan mangrove bertujuan untuk menambah tutupan lahan guna mencegah banjir dan longsor, kekeringan dan kebakaran. Sebagai konservasi keanekaragaman hayati, penyerapan karbon dioksida di atmosfer serta antisipasi dalam memenuhi ketersediaan energi.
Provinsi Sumut sendiri memiliki hutan mangrove seluas 84.717 hektare yang tersebar di Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Batubara, Asahan, Labuhan Batu dan Mandailing Natal. “Hutan mangrove Sumut sangat luas dan kita harus berkomitmen untuk terus berupaya menjaga kelestariannya,” kata Edy Rahmayadi.
Selain itu, perlu kontribusi dari semua pihak tanpa terkecuali, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Menurut Gubernur, rehabilitasi mangrove adalah upaya jangka panjang untuk menyelamatkan alam dari kerusakan, karena kelak generasi di masa depan yang akan merasakannya.
“Mari kita sama-sama jaga. Ini merupakan amanat dari Tuhan kepada kita semua untuk menjaganya. Ayo lanjutkan dan jangan berhenti di sini. Kita cari lingkungan yang sudah rusak kita perbaiki, insya Allah saya akan cek ini,” kata Edy.
Plt Kadis Kehutanan Sumut Herianto menyampaikan, untuk pengelolaan kawasan hutan mangrove Pasar Rawa seluas 138 hektare diberikan kepada masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Pengolah Hutan Desa Pasar Rawa, melalui skema perhutanan sosial.
Acara penanaman bibit mangrove berlangsung lancar. Dengan mengenakan sepatu bot, Gubernur turun langsung ke lahan berlumpur untuk menanam mangrove bersama masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Pengolah Hutan Desa Pasar Rawa. Turut hadir Bupati Langkat Terbit Rencana, Wakapolda Sumut Dadang Hartanto, Kasdam I BB Didied Pramudito dan Wadan Lantamal 1 Belawan Sasmita. (asarpua-01)