ASARPUA.COM – Medan – Penyakit zoonosis tidak hanya menjadi ancaman bagi kesehatan manusia dan hewan, tapi juga merugikan sektor ekonomi. Karena itu, dibutuhkan upaya serius untuk mencegah, mendeteksi dan mengatasi wabah tersebut.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Dr Ir Hj R Sabrina MSi saat membuka acara simulasi kedaruratan penyakit zoonosis dan komunikasi lintas sektor, Selasa (24/07/2018) di Hotel Grand Aston Jalan Putri Hijau Medan.
“Penyakit zoonosis menjadi ancaman bagi manusia dan hewan, karena penularannya bisa melalui hewan ke manusia atau sebaliknya. Belajar dari kejadian sebelumnya, bahwa kejadian yang luar biasa berdampak pada kerugian sektor ekonomi, kesehatan keragaman hayati dan sosial bahkan keamanan,” kata Sabrina.
Pemprovsu sangat mendukung adanya kegiatan antisipasi penyakit zoonosis dengan simulasi komunikasi lintas sektor yang melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bidang Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup, perwakilan USAID, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Medan, dan Department of Foreign Affair Trade (DFAT) Australia.
Sementara, Asisten Deputi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Kemenko PMK Dr Naahli Kelsum mengatakan, dipilihnya Sumut sebagai lokasi pelaksanaan simulasi kesiapsiagaan mengingat pada tahun 2006, Kabupaten Karo menjadi cluster flu burung pertama dan terbesar di Indonesia. Daerah ini juga memiliki dua Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Taman Nasional Batang Gadis.
“Kedua taman nasional tersebut adalah rumah yang dinaungi keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna. Provinsi ini juga memiliki posisi yang strategis, karena berada di jalur pelayaran Selat Malaka, sehingga berpeluang menjadi hubungan perdagangan international di kawasan Asia Tengara,”jelasnya.
Sementara Deputi Konsul Kedutaan Besar Amerika Serikat di Medan Jessica Panchatha, mengatakan dukungan pemerintah RI khususnya Pemprovsu menjadi suatu kehormatan bagi negaranya. “Sebab dengan mengembangkan pedoman koordinasi One Heart yang akan memastikan bahwa mekanisme koordinasi yang dibutuhkan saat terjadinya wabah bersifat transparan dan dapat ditindaklanjuti,”paparya.
Penyakit zoonosis tidak hanya menjadi ancaman bagi kesehatan manusia dan hewan, tapi juga merugikan sektor ekonomi. Karena itu, dibutuhkan upaya serius untuk mencegah, mendeteksi dan mengatasi wabah tersebut. (asarpua)