ASARPUA.com – Jakarta– Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Dr. Agustinus Panjaitan, tampil sebagai tokoh kunci (Focal Point) dalam program Low Carbon Transport Inclusive yang berlangsung dalam lokakarya di Hotel Ashley Jakarta pada 14-15 Januari 2025. Lokakarya ini merupakan bagian dari program UK PACT Future Cities yang bertujuan mengurangi emisi kendaraan bermotor di kawasan Aglomerasi Mebidang, Sumatera Utara.
Kegiatan ini dihadiri oleh pemangku kepentingan dari berbagai instansi, termasuk Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, serta perwakilan dari sejumlah provinsi dan NGO. Mereka berkumpul untuk memilih prioritas kegiatan yang dapat mengurangi dampak polusi udara melalui transportasi rendah karbon, dengan bimbingan ahli dari konsorsium University of York, Pustral UGM, Clean Air Asia, dan UNEP.
Agustinus, yang juga berperan sebagai focal point untuk program ini di Sumatera Utara, menyampaikan pentingnya kolaborasi dan pemahaman dinamika antar instansi dalam mengimplementasikan kebijakan transportasi ramah lingkungan. “Program ini bertujuan untuk mempercepat pengurangan emisi dan menciptakan transportasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sejak dimulai pada 2023, program ini telah berhasil menjalankan sejumlah kegiatan, seperti transformasi Terminal Ikan Paus Binjai menjadi ruang publik yang ramah pejalan kaki dan transportasi umum, pelatihan keselamatan berlalu lintas untuk mengurangi kecelakaan, serta lokakarya yang mendorong inovasi dalam sistem transportasi inklusif.
UK PACT (Partnering for Accelerated Climate Transitions) sendiri merupakan program yang didanai oleh pemerintah Inggris dengan tujuan mendukung negara-negara dalam mengatasi perubahan iklim. Di Indonesia, program ini berfokus pada pengembangan transportasi rendah karbon, efisiensi energi, dan pengurangan emisi melalui penetapan harga karbon.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, program ini diharapkan dapat mendorong percepatan mitigasi perubahan iklim dan menginspirasi inovasi dalam pembangunan yang lebih berkelanjutan. (Asarpua)
Penulis: Dedy Hu