asarpua.com

Dompet Peduli, Merujuk Wahyuni ke RS Pirngadi Medan

ASARPUA.COM – Tapteng – Setelah kartu BPJS aktif, Wahyuni Aritonang, bayi malang penderita penyakit pembengkakan pembuluh darah, buah cinta pasangan Frengki Aritonang dan Dewi Sartika Hutauruk, warga Desa Mombangboru, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), akhirnya di berangkatkan ke RS Pirngadi Medan.

Wahyuni dirujuk ke RS Pirngadi Medan untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif, setelah beberapa hari mendapatkan perawatan di RSUD Pandan, Tapteng. Kartu BPJS Wahyuni aktif, Jum’at (07/09/2018), RSUD Pandan langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk memberangkatkan Wahyuni ke RS Pirngadi Medan.

Wahyuni di berangkatkan dengan menaiki mobil ambulans milik RSUD Pandan BB 376 M, Jum’at (07/09/2018) sekitar pukul 17.15 WIB. Disamping keluarga, satu orang petugas medis, Sinta Siagian, mendampingi Wahyuni selama dalam perjalanan.

Beberapa hari sebelumnya, pihak RSUD Pandan telah merekomendasikan agar Wahyuni dirujuk kesalah satu rumah sakit di Kota Medan. Namun kondisi ekonomi keluarga yang memprihatinkan dan tidak adanya kartu BPJS Wahyuni, menjadi faktor penyebab Wahyuni batal diberangkatkan.

Ayah kandung Wahyuni, Frenki Aritonang (34), menyampaikan rasa terima kasih kepada donatur yang memberikan sumbangan untuk pengobatan putrinya. Hingga Jum’at (07/09/2018) pukul 10.30, WIB, melalui dompet peduli Wahyuni, berhasil menggalang dana sebanyak Rp 12.250.000 dari para donatur.

Dengan mata berkaca-kaca, Frenki didampingi istrinya Dewi Sartika Hutauruk (28) menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia berdoa, mudah-mudahan siapapun yang memberikan sumbangan mendapat rezeki yang lebih dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Mudah-mudahan Tuhan membalas semua kebaikan ini. Bantuan ini akan kami gunakan untuk biaya pengobatan Wahyuni,” imbuhnya.

Secara khusus, ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Harian New Tapanuli dan IWO Sibolga-Tapteng yang telah memprakarsai pengumpulan donasi pengobatan Wahyuni. Menurutnya, kalau tidak diberitakan wartawan, mungkin anaknya tidak akan bisa dirujuk ke Kota Medan.

Sekedar mengingatkan, Wahyuni, lahir 6 Juli 2018 di Dusun III Desa Mombang Boru, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapteng. Usia dua minggu, Wahyuni demam tinggi dan bagian kepala serta leher belakangnya membengkak. Wahyuni sempat dirawat di RSUD Pandan. Pembengkakan memang dapat diatasi. Kendati demikian, kepala dan leher bagian belakang yang sebelumnya membengkak berubah melepuh.

Oleh dokter Wahyuni disarankan di bawa ke Rumah Sakit di Kota Medan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Frenki, ayah kandung Wahyuni, yang bekerja sebagai buruh kasar pasrah, karena tak mampu membawa bayinya  ke rumah sakit. Wahyuni akhirnya ia bawa ke rumah. Kondisi bayi itu kian parah. Agar bisa berbaring, kepala Wahyuni dialas dengan daun pisang.

Beberapa pihak berusaha agar Wahyuni mendapatkan pengobatan yang layak. Kartu BPJS bayi malang ini diurus dan sementara waktu Wahyuni kembali di rawat di RSUD Pandan. Dompet peduli Wahyuni juga di gaungkan hingga  07 September 2018 telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 12.250.000. (as-01)

Related News

Murid Tikam Guru di Tapteng Cederai Hati Para Pendidik

Redaksi

Wahyuni, Bayi Pengidap Pembengkakan Pembuluh Darah Mulai Membaik

Redaksi

Heboh Video Kecurangan Pemilu di Tapteng Terus Bertambah

Redaksi