ASARPUA.com – Medan – Meski Pemko Medan telah melaksanakan pembangunan kota di berbagai aspek baik ekonomi, sosial budaya maupun aspek fisik namun tetap saja masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat terhadap pangan seperti kenaikan harga pangan, penurunan pasokan serta akses masyarakat terhadap pangan itu sendiri.
Menyikapi itu terbentuklah Toko Tani Indonesia (TTI) dengan latar belakang adanya fluktuasi harga beras akibat kurangnya pasokan, panjangnya rantai distribusi yang berakibat tingginya harga beras ditingkat konsumen dan operasi pasar (OP) bersifat sementara dalam mengatasi harga beras yang relatif tinggi.
Walikota Medan Dzulmi Eldin mengatakan hal itu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Medan Qamarul Fatah dalam acara Pembinaan TTI di Balaikota Medan, Rabu (07/11/208).
Dengan terbentuknya TTI, memberi manfaat bagi masyarakat Kota Medan lebih mudah mengakses beras, harga beras menjadi lebih murah dibandingkan beras lain, beras tidak mengandung pengawet dan pemutih serta beras yang tidak dioplos.
‘’Untuk itu saya berharap kepada stakeholder terkait, terutama Perum Bulog, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Perikanan agar dapat bekerja sama dengan baik agar ketersediaan pangan dan pasokan pangan di Kota Medan dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota Medan,” kata Qamarul.
Sebelumnya Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan Muslim SSos dalam acara itu, menyampaikan hasil pertemuan yang telah dilakukan bersama Wagubsu Musa Rajeck Shah terkait harga-harga pangan di pasaran. (as-01)