ASARPUA.com – Medan – Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah memastikan pihaknya akan menganggarkan honor untuk 427 tenaga operator sekolah. Alasannya, para operator ini punya peran penting dalam sistem administrasi pendidikan, namun peran itu tak berbanding lurus dengan gaji mereka.
Untuk itu, tahun 2020, Komisi II DPRD Medan menganggarkan honor sebesar Rp 600 ribu untuk 427 tenaga operator di seluruh sekolah dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Medan.
“Selama ini kan pemerintah kurang memberi perhatian kepada operator sekolah. Kerja keras mereka dalam menyelesaikan administrasi sekolah tidak diberi imbalan. Maka, tahun 2020 kita minta honor mereka ditampung di APBD Medan,” kata HT Bahrumsyah saat membahas R-APBD 2020 dengan Disdik Medan di ruang rapat Komisi II, Gedung DPRD Medan Jalan Kapten Maulana Lubis, Sabtu (24/08/2019) malam.
Ikut dalam rapat tersebut anggota Komisi II lainnya yakni Surianto, Rajuddin Sagala, HM Yusuf, Wong Chun Sen Tarigan, Tengku Eswin dan Sekretaris Anton Panggabean.
Dikatakan Bahrumsyah, selama ini, honor para operator sekolah itu berasal dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Honor yang mereka terima setiap bulan dipasrahkan pada sekolah. Akibatnya, sekolah memberi honor sesuai kemampuan keuangan yang dimiliki. Ada yang dibayar Rp 200 ribu,” terang Ketua DPD PAN Kota Medan ini.
Menurutnya, tugas operator sangat berat. Seluruh persoalan administrasi diurus operator. Di antaranya, keperluan administrasi sertifikasi hingga data pokok pendidikan (dapodik).
Kerja operator mulai siang hingga malam untuk entri data. Sebab, terkadang jaringan baru lancar ketika malam hari. Namun, kerja keras itu tidak diimbangi dengan kesejahteraan dari pemerintah.
Sebagai kunci utama terkait urusan administrasi sekolah, seharusnya operator diberi upah layak. Tidak hanya diberi honor ala kadarnya.
”Kami ingin agar honor operator dibiayai APBD Kota Medan,” ujarnya. Untuk itu, pada tahun 2020, Komisi II DPRD Kota Medan menganggarkan honor tersenut sebesar Rp600 ribu untuk sebanyak 427 tenaga operator di seluruh sekolah dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Medan. (Asarpua)