asarpua.com

Titi Gantung Jembatan Tua Nan Cantik, Tinggal Kenangan

Titi Gantung berada di Jalan Stasiun Kereta Api, Medan. Persis di samping Stasiun Kereta Api, tidak jauh dari Lapangan Merdeka Medan. (Foto. Asarpua.com/taniadepari)

ASARPUA.com – Medan – Menjelajahi Kota Medan dengan wisata sejarah dan puluhan Bangunan Cagar Budaya yang dilindungi barangkalali tidak hanya cukup sehari dua hari saja. Bergeser sedikit sebelah kanan Stasiun Kereta Api Medan pengunjung akan sebuah  jembatan tua nan cantik. Jembatan berusia 140 tahun lebih ini biasa disebut Titi Gantung. Titi Gantung ini membentang di atas jalur kereta api. Bentuknya berliku dengan hiasan oranamen indah di sekelilingnya. Titi Gantung berada di Jalan Stasiun Kereta Api, Medan. Persis di samping Stasiun Kereta Api, tidak jauh dari Lapangan Merdeka Medan. Tapi Titi Gantung ini kini hanya tinggal kenangan.

Titi Gantung dibangun pada abad ke-18 tepatnya tahun 1885 pada masa pemerintah Hindia Belanda. Fungsinya adalah untuk lalu lintas para pejalan kaki yang hendak menyeberang melalui jalan pintas tanpa harus melewati jalur kereta api. Selain sebagai sarana penghubung, pada masa lampau jembatan bergaya klasik Victoria ini menjadi tempat favorit kolonial Belanda untuk bersantai menikmati suasana senja  Kota Medan. Bahkan pada malam hari, banyak orang Belanda yang bersantai di jembatan ini sambil menghisap cerutu dari tembakau terbaik  Tanah Deli yaitu Tembakau Deli.

Pemerintah Kota Medan telah menetapkan Titi Gantung sebagai salah satu Bangunan Cagar Budaya. Seiring berjalannya waktu meski fungsi Titi Gantung masih menjadi jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki tapi terkesan kurang terawat, para pedagang asongan menyesaki Titi Gantung hingga mengurangi kenyamanan bagi pejalan kaki namun tak menyurutkan minat pengunjung untuk datangi. 

Banyak pelancong dalam dan luar negeri bertandang ke Titi Gantung sekedar menikmati romantismenya suasana senja hingga malam di Kota Medan. Pemandangan dari Titi Gantung memang semakin eksotis saat sore hingga malam hari. Lampu jalan dan lintas lepaskenderaan semakin menambah keindahan jembatan yang berdekatan dengan Vihara Setiabudi (disebut Kuan Te Kong) yang sangat megah itu. Selain itu pengunjung juga dapat menyaksikan lalu lalang lokomotif dari atas Titi Gantung.

Dulu sekitar 20-an tahun lalu penulis kerap melintasi Titi Gantung bila mau mencari buku-buku bekas di Jalan Irian Barat. Kala itu di samping rel kereta api persisnya di ujung dan sebagian di bawah Titi Gantung berdiri kios-kios kecil tempat penjual buku bekas sehingga nama pedagang buku bekas itu melekat sebagai Pedagang Buku Titi Gantung. Sekarang nasib puluhan pedagang buku bekas eks Titi Gantung tidak jelas juntrungannya. Beberapa waktu lalu Pemko Medan sempat menyediakan tempat bagi eks Pedagang Buku Titi Gantung di sisi kiri Lapangan Merdeka kemudian dipindahkan lagi ke Jalan Pegadaian dan kembali lagi ke sisi kiri lapangan Merdeka menempati kios-kios kecil darurat di bagian atas bangunan yang dibagian bawah dibangun Pemko jadi lahan parkir.

Setelah lelah menikmati suasana Kota Medan dari atas Titi Gantung pengunjung dapat menikmati kuliner kaki lima khas Kota Medan di seputar Lapangan Merdeka. Malam hari kawasan ini sangat ramai dengan gelaran puluhan kuliner, semua menjadi pemandangan yang indah bila disaksikan dari Titi Gantung. Bagi Anda yang sedang berada di Medan datanglah ke Titi Gantung. Nikmati sensasi keindahan Kota Medan di siang ataupun malam hari dari atas Titi Ganung. (tania depari/sitasi dari buku Ayo Traveling ke Medan)

Petunjuk
Titi Gantung Medan
Jalan Stasiun Kereta Api, Medan
Kelurahan Kesawan (Kesain), Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara
Berada di samping Stasiun Kereta Api Medan
Di depan Lapangan Merdeka Medan

Related News

Danrem 022/PT Kunker ke Kodim 0208/AS

Redaksi

Pemko Medan Terima Penghargaan dari Kementerian PPA, Kok Bisa Ya

Redaksi

Pemko Medan Siap Sukseskan MIS Open 2019

Redaksi