PWI Labuhanbatu dan Bunda PAUD Tandatangani MoU, Jaga Tumbuh Kembang Anak

205
Roni Afrizal didampingi Sekretaris PWI Kurnia Hamdani dan anggota di Kediaman Bupati Labuhanbatu, Jalan Padang Matinggi Kecamatan Rantau Utara, Senin (18/09/2023). (Foto. Asarpua.com/martin tarigan tarigan)

ASARPUA.com – Labuhanbatu – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Labuhanbatu bersama Bunda PAUD menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait program transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan.

Ketua PWI Labuhanbatu Rony Afrizal menyatakan dukungannya atas program Bunda PAUD tersebut. Menurutnya, program ini sangat strategis sebagai pondasi dasar anak sekaligus menjaga tumbuh kembang anak.

“Kita siap mendukung program kerja yang dijalankan Bunda PAUD melalui sosialisasi dan publikasi. Apalagi, program ini begitu sangat penting, sebagai pondasi dasar untuk anak tumbuh kembang dengan cerdas,” sebut Roni Afrizal didampingi Sekretaris PWI Kurnia Hamdani dan anggota di Kediaman Bupati Labuhanbatu, Jalan Padang Matinggi Kecamatan Rantau Utara, Senin (18/09/2023) malam.

Dijelaskan Rony, ada 7 poin dalam MoU PWI dan Bunda PAUD, di antaranya publikasi dan informasi, wartawan juga dituntut menghasilkan berita ramah anak yang bernuansa positif bertujuan untuk melindungi hak, harkat dan martabat anak.

Sesuai dengan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA) yang diterbitkan Dewan Pers pada 2019, wartawan wajib memenuhi dan menghadirkan solusi untuk menjaga hak-hak anak dari labelisasi negatif ataupun tidak baik, anak sebagai pelaku, saksi atau korban yang sedang berhadapan dengan hukum.

Sementara itu, Bunda PAUD Labuhanbatu dr. Maya Hasmita sebelum menerangkan, saat ini Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Labuhanbatu menjalankan program pemerintah pusat.

“Jadi kita bersama Pokja Bunda PAUD dan Dinas Pendidikan Labuhanbatu memiliki program transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan,” terang Maya.

Dalam program tersebut, pihaknya ingin menghilangkan miskonsepsi (kesalahpahaman) praktik pembelajaran pada PAUD dan SD. Menurut Maya, saat ini banyak masyarakat beranggapan anak masuk SD harus bisa baca dan tulis.

Baca Juga  Komisi I DPRD Medan Kunker ke Polres Belawan

“Miskonsepsi itu yang mau kita hilangkan,” ungkap Maya.

Nantinya, kata Maya, pihaknya akan menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru SD selama dua minggu pertama. Maya ingin membuat sang anak merasa nyaman saat pertama masuk sekolah, sehingga meningkatkan kecintaan anak terhadap sekolah.

“Selama dua minggu awal masuk itu kita buat mereka (anak) seperti di PAUD. Tetapi dengan pola-pola bermain dan belajar yang menarik, sehingga kecintaan dia dengan sekolah itu seperti hobi,” katanya.

Maya berharap dengan penandatanganan MoU ini nantinya para insan pers khususnya PWI Labuhanbatu dapat mendukung program Pokja Bunda PAUD tersebut dengan menyampaikan informasi melalui publikasi.

Sementara itu Nurleha Ritonga selaku Ketua Pokja Bunda PAUD Labuhanbatu menyampaikan program yang akan dijalankan seperti Mama PD, yaitu masyarakat memahami transisi PAUD ke SD.

“Sekolah harus siap bertransisi. Orang tua dan siswa juga harus siap bertransisi,” ujarnya.

Melalui program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini, pihak sekolah harus memfasilitasi anak-anak untuk belajar sambil bermain seperti masih berada di PAUD. Para anak diberikan motorik kasar, seperti ayunan, prosotan, titi-titian, jaring laba-laba ataupun yang lainnya.

“Tujuannya untuk membangun otot pada anak,” jelasnya.

Selain itu, sambungnya, anak juga akan diajarkan motorik halus, yaitu cara memegang alat tulis yang benar, tidak langsung belajar menulis. Kemudian mengenalkan balok angka/huruf.

Sementara untuk memberikan kemampuan berhitung, anak-anak di PAUD akan terlebih dahulu dipersiapkan bagaimana mengembangkan kognitifnya, atau kemampuan berpikir mereka.

Sebab, menurutnya, anak usia dini belum bisa memahami secara abstrak seperti halnya orang dewasa, maka perlu ditunjukkan benda-benda sebagai media belajarnya, seperti pojok balok, pojok mengenal angka, pojok mengenal agama, dan pojok bahasa.

Baca Juga  17 Februari 2021, Bupati dan Wakil Bupati Sergai Berakhir 

“Jadi setiap anak-anak di PAUD itu tidak harus langsung belajar menulis. Kita latih dulu motorik halusnya, bagaimana cara memegang pensil, karena bagi anak usia dini, memegang pensil itu juga merupakan hal yang tidak mudah. Jadi kita latih dasarnya dulu, pondasi anak harus kita persiapan terlebih dulu,” tutupnya.

Dalam mensukseskan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, Pokja PAUD Labuhanbatu telah menjalin MoU bersama organisasi mitra, seperti Dinas PPA Labuhanbatu, Disdukcapil, Dinas Perpustakaan, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, RSUD Rantauprapat, Disnaker, Dinas Perizinan, Disporabudpar, termasuk MUI, FKUB, Muslimat Al-Washliyah, dan PWI Labuhanbatu. (Asarpua)

Reporter: Martin Tarigan