ASARPUA.com – Gunungsitoli – Harga gula di sejumlah pasar tradisonal melonjak tinggi, kondisi tersebut mulai berdampak pada rendahnya minat pembeli di pasaran saat ini.
Seperti halnya pada beberapa pasar tradisional di Pulau Nias Sumatera Utara, harga gula putih berada pada angka berfariasi yakni sembilan belas ribu rupiah hingga dua puluh ribu per kilogram. Sejumlah pedagang menyebut, angka tersebut merupakan harga yang secara bertahap meningkat bila dibandingkan dari penghujung bulan Maret lalu mulai tembus ke harga tujuh belas ribu rupiah per kilogram, namun masih dapat dijangkau konsumen.
Harga gula saat ini pun bukan sengaja dibuat-buat oleh para pedagang, melainkan karena harga itu sudah meningkat di level distributor gula di Pulau Nias yang capai delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah per karungnya.
“Memang satu bulan terakhir ini harga gula agak tinggi berada pada level Sembilan belas ribu, itu menyesuaikan dengan harga dari pengusaha atau distributor besar, kalaupun kami mendapat untung itu sedikit saja untuk mengimbangi biaya pengadaan kemasan atau re-paking ulangnya seperti plastic,” ucap Zainal Ali Tafona’o salah seorang pedagang sembako di Gunungsitoli Sabtu (25/04/2020).
Menurut Zainal, meningginya harga gula dipasaran saat ini juga mulai berdampak pada pendapatan para pedagang berkurang akibat mulai menurunnya minat beli oleh konsumen.
Sementara beberapa barang kebutuhan pokok masyarakat lainnya seperti beras, minyak goreng curah dan kemasan sedikit ikut mengalami kenaikan. khusus beras dari berbagai jenis di Pulau Nias kini dijual dengan harga mulai dari enam belas ribu hingga dua puluh dua ribu rupiah per jumba.
Kenaikan harga gula dan sejumlah bahan sembako lainnya juga terjadi diseluruh pelosok Pulau Nias. Meskipun belum begitu signifikan, namun dari kondisi harga dimaksud pemerintah diminta untuk melakukan berbagai upaya yang mengantarkan harga kebutuhan pokok di masyarakat dapat lebih normal kembali.
Seruan itu, menyusul semakin terhimpitnya masalah perekonomian warga akibat pandemi covid-19 saat ini mempengaruhi sendi-sendi kehidupan rakyat yang berperekonomian lemah (as-aliasatelaumbanua)

